JAKARTA – Rumor PKI yang diembuskan mantan Panglima TNI (Purn) Gatot Nurmantyo membuat panas telinga para petinggi TNI.
Salah satu yang paling geram adalah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Dudung Abdurachman.
Gatot Nurmantyo menyebut TNI telah disusupi PKI karena segaja menghilangkan tiga patung diorama peristiwa G30S/PKI.
Tudingan tersebut dilontarkan Gatot Nurmantyo saat menjadi pembicara diskusi berjudul TNI vs PKI.
Patung dimaksud merupakan patung Jenderal TNI AH Nasution (Menko KSAB), Mayjen TNI Soeharto (Panglima Kostrad), dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (Komandan RPKAD).
Baca juga:
- Istri Susah Dapat Kenikmatan? Coba Saran Dokter Boyke Ini…
- Pasukan Israel Bunuh Empat Warga Palestina di Tepi Barat
Letjen Dudung tak tinggal diam, menurut dia, patung yang sebelumnya ada di dalam museum tersebut diambil oleh penggagasnya sendiri.
“Patung tersebut dibuat pada masa Panglima Kostrad Letjen TNI AY Nasution (2011-2012),” ujar Letjen Dudung dalam keterangannya dikutip dari Pojoksatu.id.
Menurut Dudung, patung-patung tersebut diambil oleh penggagasnya, yakni Letjen TNI (Purn) AY Nasution yang sudah meminta izin kepada dirinya.
“Saya hargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution, yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya. Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan,” jelasnya.
Baca juga:
Provinsi Cirebon Raya, Ada Kota Kertajati, Kabupaten Cirebon Timur dan Indramayu Barat
Karena itu, menurut Dudung, tudingan Gatot bahwa penarikan tiga patung tersebut lantaran TNI melupakan peristiwa G30S/PKI sama sekali tidak benar.
Letjen Dudung menegaskan, dirinya dan Letjen TNI (Purn) AY Nasution memiliki komitmen yang sama.