JAKARTA - Profesor dan Mantan Diplomat Singapura, memuji kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dia menyebutkan, Jokowi telah menjadi standar baru pemimpin di negara demokrasi.
Kishore Mahbubani adalah mantan diplomat Singapura. Saat ini ia merupakan dosen Praktik Kebijakan Publik dan Dekan Lee Kuan Yew School of Public Policy di Universitas Nasional Singapura.
Tulisan terkait kepemimpinan Jokowi dimuat Project Syndicate yang merupakan sebuah lembaga nirlaba. The Genius of Jokowi, demikian judul artikel itu.
\"Dia telah menetapkan standar pemerintahan baru yang seharusnya membuat iri negara-negara demokrasi besar lainnya,\" tulis Kishore, seperti dikutip dari artikel tersebut.
Dalam tulisannya, Kishore juga menyebut Jokowi telah membalikkan momentum pertumbuhan partai-partai paling “Islamis” di Indonesia, sebagian dengan bersikap inklusif.
Sementara Presiden Jair Bolsonaro telah memperdalam perpecahan di Brasil, negara yang populasinya mirip dengan Indonesia. \"Jokowi telah menyatukan kembali negaranya secara politik,\" sebut dia.
\"Seperti yang dia katakan kepada saya dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Pilar ketiga ideologi Indonesia, Pancasila, menekankan persatuan dalam keragaman,\" tulis Kishore.
Kishore juga menyinggung mengenai Jokowi yang telah menjembatani kesenjangan politik Indonesia.
Hampir satu tahun setelah Joe Biden memenangkan pemilihan presiden AS 2020, 78% dari Partai Republik masih tidak percaya dia terpilih secara sah.
Biden menjabat sebagai senator AS selama 36 tahun, tetapi dia tidak dapat menyembuhkan perpecahan partisan Amerika.
Sebaliknya, calon presiden dan calon wakil presiden yang dikalahkan Jokowi dalam pemilihannya kembali 2019 – Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno – sekarang menjabat di kabinetnya (masing-masing sebagai menteri pertahanan dan menteri pariwisata). (yud)
Baca juga:
- Tragis, Istri Petani Korban Penganiayaan di PG Jatitujuh, Sedang Hamil 7 Bulan
- Guru Honorer Majalengka Tewas Gantung Diri, Jelang Pengumuman Kelulusan PPPK 2021