Ribut-Ribut Soal Capres dan Cawapres, Sekjen DPP PDI Perjuangan: Ibu Mega Yang Tentukan

Sabtu 23-10-2021,19:30 WIB
Reporter : Junaedi
Editor : Junaedi

JAKARTA – Meski pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) masih jauh, yakni tahun 2024. Namun, bursa calon presiden sudah mulai panas.

Bahkan, di internal PDI Perjuangan sudah mulai terbelah antara pendukung Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Bahkan, satu lagi nama muncul sebagai alternatif calon, yakni Budiman Sudjatmiko.

Kendati demikian, DPP PDI Perjuangan tak asal pilih kandidat untuk maju pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, berdasarkan Kongres PDIP, keputusan kandidat Pilpres 2024 berada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

“Kami telah menegaskan bahwa berkaitan siapa capres dan cawapres berdasarkan Kongres V di Bali, Ibu Megawati lah yang akan mengambil keputusan,” kata Hasto dikutip dari FIN, Sabtu (23/10).

Hasto meyakini, Megawati akan memilih sosok yang tepat setelah mendengar aspirasi rakyat dan berkontemplasi memohon petunjuk Tuhan Yang Maha Kuasa.

Tugas Megawati, kata Hasto, bukan hanya memilih, tetapi melihat sosok yang tepat untuk meneruskan kepemimpinan Jokowi.

2

“Karena apa yang dilakukan partai adalah kesinambungan kepemimpinan dari Pak Jokowi dengan berbagai prestasinya. Sangat penting untuk dicarikan sosok yang paling tepat dalam melanjutkan estafet kepemimpinan itu,” kata Hasto.

Oleh karena itu, dirinya meminta semua kader PDIP untuk sabar dan menunggu momentum yang tepat, mengingat jadwal dan tahapan pemilu saja belum ditetapkan.

Hasto memastikan partainya tetap menjunjung tinggi demokrasi, tetapi mengutamakan kedisiplinan atas seluruh kebijakan, terutama mengenai Pilpres 2024.

Dia menyadari ada sejumlah kader PDIP yang mendorong sosok untuk diajukan di Pilpres 2024, sebelum menunggu keputusan dari Megawati.

Politikus asal Yogyakarta itu menyatakan PDIP juga mempunyai mekanisme di internal partai untuk menjaring kader-kader terbaik. Struktur pengurus PDIP juga diminta untuk melakukan konsolidasi partai.

Oleh karena itu, Hasto mengingatkan bahwa PDIP secara partai punya kepentingan lebih besar dan setiap kader yang bergabung juga masuk dengan sukarela, guna menyatukan diri pada kepentingan yang lebih besar. (jun/riz/fin)

Baca juga:

Tags :
Kategori :

Terkait