PEMERINTAH Uni Emirat Arab (UEA) menyiapkan investasi senilai USD10 miliar atau setara Rp142,8 triliun (kurs Rp14.280 per dolar AS) untuk proyek pembangunan ibu kota baru di Indonesia.
Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, nilai ini merupakan bagian dari total komitmen investasi UEA ke tanah air mencapai USD44,6 miliar atau Rp636,88 triliun.
\"Komitmen investasi UEA pada IKN akan masuk melalui Lembaga Pengelola Investasi (Indonesia Investment Authority/INA),\" kata Bahlil, Kamis (11/11).
Bahlil menambahkan, INA sendiri akan mengelola komitmen investasi UEA sekitar USD18 miliar atau Rp257,04 triliun dari total Rp636,88 triliun.
\"Dari USD44,6 miliar, ada USD10 miliar yang akan masuk di INA dari total USD18 miliar,\" ujarnya.
Kendati begitu, kata Bahlil, komitmen investasi UEA pada IKN masih tentatif. Sebab, belum ada kepastian sektor atau proyek pembangunan mana yang bakal dituju beserta dengan alokasi nilainya.
\"Pemerintah UEA masih lakukan komunikasi yang intensif dengan Menkomarves (Luhut Binsar Panjaitan) untuk bisa alokasikan investasi mereka lagi untuk IKN, angkanya belum disepakati,\" pungkasnya.(der/fin)