Bambang: Regenerasi Petani Mendesak

Sabtu 11-12-2021,16:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

BAMBANG Mujiarto ST, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat mendorong agar meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyusun program regenerasi petani agar upaya meningkatkan produktivitas pertanian, serta menjaga kedaulatan pangan. Menurut Bambang, profesi sebagai petani masih dipandang sebelah mata. Bahkan saat ini sangat sedikit sekali anak yang bercita-cita menjadi petani. Hal ini tidak lepas dari profesi petani yang dipandang bukan sebagai profesi bergengsi.

\"Pertanian itu salah satu sektor penting sehingga pemerintah harus hadir dan memperhatikan keberlangsungan profesi ini. Harus diurai kenapa jumlah anak-anak muda yang jadi petani sangat sedikit sekali jumlahnya. Padahal kita punya program menjaga kedaulatan pangan,\" ujar Bambang.

Diterangkan, Indonesia, khususnya Jawa Barat, merupakan wilayah agraris yang kondisi tanahnya sangat subur dan baik untuk pertanian. Oleh karena itu, sangat disayangkan jika luas wilayah yang ada ini tidak dimanfaatkan untuk memaksimalkan potensi pertanian.

\"Kita ini salah satu wilayah lumbung pertanian. Ini harus dipertahankan. Makanya, pemerintah harus membuat aturan dan kebijakan yang mempermudah proses regenerasi petani agar petani kita tidak habis,\" imbuhnya.

Dijelaskan Bambang, pada era keterbukaan seperti saat ini, semua orang bersaing antara satu dengan yang lainnya. Namun, untuk minat generasi muda menjadi petani di Kabupaten Cirebon, masih sangat rendah.

\"Masih ada anggapan kalau menjadi petani itu tidak menjanjikan. Akhirnya, mereka mencari pekerjaan lain,\" kata Bambang.

Padahal, kata Bambang, sektor pertanian ini bisa terus berkembang dan tetap eksis di tengah perkembangan zaman. Salah satu yang bisa dilakukan, yakni menggunakan alat pertanian modern.

2

Bambang menuturkan, kalau sektor pertanian ditinggalkan oleh generasi muda, dikhawatirkan ancaman krisis pangan bisa terjadi. Dia berharap, adanya inovasi pengembang pertanian dari pemerintah pusat bisa terus digulirkan.

\"Kalau pertanian ditinggalkan, kita semua akan makan apa? Saya keluarga tani dan sekarang mulai susah mencari buruh untuk  bertani,\" jelas Bambang. (dri/adv)

Tags :
Kategori :

Terkait