CIREBON - Cirebon jadi salah satu daerah yang memiliki banyak coffee shop kekinian. Lokasinya nyaman untuk mengerjakan tugas, interior estetik, hingga sajian menu olahan bagi pecinta kopi. Salah satu coffee shop yang baru soft opening Kamis (16/12) lalu, Something Famouz, hadir di tengah masyarakat. Tempatnya di Jalan Tuparev, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon.
Berjarak empat kilometer dari pusat Pemerintahan Kabupaten Cirebon, Something Famouz memiliki nuansa arsitektur modern yang sebagian besar ruangannya didominasi oleh cat hitam. Owner Something Famouz, Asep Taufik Hidayat mengatakan, tempat tersebut dibangun untuk memanjakan para penikmat kopi yang ingin merasakan suasana baru.
\"Kami memiliki perbedaan dibandingkan yang lain. Ada live music, hingga disediakan tempat terpisah bagi yang merokok. Di Cirebon, tidak ada yang seperti ini,\" kata Asep kemarin.
Sajian di Something Famouz yakni kopi tubruk, V60, americano, espresso, vietnam drip, coffee latte, javanese, mojito, dan berbagai menu lainnya. Asep mengatakan, kelebihan coffee shop miliknya dibandingkan dengan tempat lain, yakni menyediakan biji kopi lokal dari Kabupaten Kuningan. Menurut dia, kualitas kopi lokal tidak kalah dengan produk luar wilayah.
\"Kami juga sebenarnya menyediakan kopi dari luar daerah. Seperti Aceh, dan daerah lainnya. Tetapi biji kopi lokal selalu kami tawarkan kepada pembeli,\" katanya.
Untuk menikmati menu olahan kopi di Something Famouz, pembeli tidak perlu mengeluarkan kocek cukup dalam. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp18.000 sampai Rp30.000.
Salah satu pengunjung, Hakim (25) mengatakan, menu yang ditawarkan di Something Famous tidak kalah dengan coffee shop pendahulu lainnya. \"Banyak warung kopi di Kabupaten Cirebon. Tapi di tempat ini, rasanya sangat pas di lidah. Kalau bisa, ditambah lagi menunya supaya lebih ramai,\" katanya. (kri/adv)
BACA JUGA:
- Gejala Khas Varian Omicron, dr Fariz: Tenggorokan Gatal Jadi Indikasi Awal di Inggris
- Polri Harus Melayani, Bukan Dilayani
- Cerita Andrea Ramadhan, Pilot Drone Cirebon Terbang ke Puncak Gunung Semeru Pasca Erups