KEJAKSAN- Konflik Partai Golkar-Demokrat mulai reda. Beberapa pihak yang semula berapi-api memberikan pernyataan, kini mulai hati-hati. Ini terjadi setelah kedua belah pihak melakukan pertemuan dan sepakat untuk menahan diri, termasuk tidak memberikan pernyataan di media yang dianggap bisa memperkeruh hubungan para pengurus Golkar-Demokrat. Data yang dihimpun Radar, kesepakatan damai diambil melalui pertemuan antara Ketua PAC Partai Demokrat Kesambi HP Yuliarso BAE dengan Ketua DPD Golkar Kota Cirebon Toto Sunanto. Pertemuan keduanya untuk membahas dinamika antara Demokrat dan Golkar yang muncul di media dua pekan terakhir. “Iya, memang ada pertemuan antara Pak Yuliarso dengan Toto Sunanto,” kata sumber Radar. Yuliarso sendiri membenarkan adanya pertemuan dirinya dengan Toto Sunanto. Dia pun menegaskan, tidak ada persoalan apa-apa antara Golkar dan Demokrat. “Tidak ada apa-apa kok,” kata Yuliarso. Lalu, kenapa bukan Ketua DPC Partai Demokrat Nasrudin Azis yang melakukan pertemuan dengan Toto Sunanto? Yuliarso pun menegaskan, dirinya mendapat mandat dari Azis untuk untuk mengurus Partai Demokrat. “Jadi belum lama ini ada pertemuan antara saya dengan Pak Toto sebagai ketua DPD Golkar. Kebetulan saya mendapat mandat dari Pak Azis untuk mengurus Partai Demokrat,” kata Yuliarso. Terpisah, pengurus DPD Partai Golkar Bidang Komunikasi dan Informasi, Herawan Effendi, enggan mengomentari ribut-ribut Golkar-Demokrat. Herawan mempersilakan media melakukan konfirmasi kepada ketua DPD atau sekretaris. Aksi bungkam juga dilakukan Ketua Bapilu DPC Partai Demokrat Kota Cirebon, Achmad Sofyan. Selama ini Sofyan yang dikenal keras mengkritik Yance dan Golkar, justru mendadak melempem. Bahkan saat ditanya tentang pertemuan antara Golkar dan Demokrat, Sofyan membantah telah ada pertemuan. “Tak ada pertemuan, saya di rumdin wakil wali kota dan tidak pernah ada pertemuan,” bantahnya. ANDI-JUNAEDI DAMAI? Di tempati lain, Ketua Fraksi Partai Golkar Andi Riyanto Lie dan Ketua Pansus RPJMD Junaedi SH yang awalnya berseteru mendadak menjadi akrab. Pemandangan ini terlihat seusai mereka menghadiri makan siang dalam rangka ulang tahun anggota fraksi PAN Sumardi di salah satu rumah makan di Jl RA Kartini. Keduanya bahkan disebut-sebut sudah berada dalam satu ruangan (rapat pansus RPJMD). “Tidak ada masalah kok, tadi Andi Lie juga hadir rapat pansus RPJMD,” kata Junaedi. Sebelumnya, Andi adalah orang yang memprotes penetapan Pansus RPJMD. Terpilihnya Junaedi dari Demokrat sebagai ketua pansus dipersoalkan Andi. Dia bahkan melakukan aksi walk out karena menganggap penetapan Junaedi bermasalah. Sementara Caleg Partai Golkar Dapil II, H Teguh Prayitno mengkritik keras sikap DPD Golkar yang seakan tidak memberikan pembelaan kepada Andi Riyanto Lie saat menghadapi Fraksi Demokrat di parlemen. Mestinya, kata dia, partai memberikan pernyataan atas kejadian yang dialami kadernya di parlemen. Menurut Teguh, sosok Andi Lie adalah kader terbaik Partai Golkar, dan sepatutnya untuk dibela partai dan medapatkan reward. “Andi Lie itu kader terbaik Golkar sekarang ini, bahkan berani mengambil risiko. Kalau boleh, jika ada musdalub, Andi Lie cocok menggantikan Toto Sunanto sebagai ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon,” ucap Teguh. (abd)
Demokrat Cukup Utus Yuliarso
Jumat 11-10-2013,13:14 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :