radarcirebon.com, - CIREBON - Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Kabupaten Cirebon menggelar Konferensi Daerah Luar Biasa (Konferdalub), Rabu (9/2) di Ballroom Verse Hotel Cirebon. Konferdalub bertujuan memilih ketua baru menggantikan Dr Jaenudin Umar SE SH MKn yang sudah dua periode menahkodahi IPPAT Kabupaten Cirebon.
Ketua Panitia Konferdalub, Muhammad Iqbal Tawakal SH MKn menjelaskan, Konferdalub dihadiri sedikitnya 70 anggota IPPAT Kabupaten Cirebon. Jumlah ini lebih dari separuh jumlah anggota aktif yang mencapai 137 orang. Sehingga hasil dari Konferdalub dapat digelar tanpa skorsing waktu.
\"Dari data absen anggota yang hadir sudah 70. Insya Allah akan kuorum. Sehingga bisa langsung Konferda dan tidak ada skorsing,\" ungkapnya kepada Rakyat Cirebon.
Dijelaskan Iqbal, penjaringan bakal calon ketua IPPAT Kabupaten Cirebon dilakukan melalui google form. Setiap anggota IPPAT berhak mengajukan diri atau anggota lain sebagai bakal calon ketua melalui platform digital tersebut.
Dari hasil penjaringan google form, muncul tiga nama teratas yang dalam Konferdalub tersebut dinyatakan sah sebagai bakal calon ketua. Ketiganya yakni Maman Sukiman SH MKn, Nieko Indharwan Irwan SH MKn dan Hj Wati Musilawati SH.
Namun, Maman Sukirman dan Nieko Indharwan mengundurkan diri dari kontestasi bakal calon ketua lantaran belum siap. Sehingga Wati Musilawati menjadi calon tunggal dan dinyatakan sah pada sidang pleno IV sebagai ketua IPPAT Kabupaten Cirebon secara aklamasi.
Wati Musilawati bakal menjadi ketua IPPAT Kabupaten Cirebon periode 2022-2025. \"Untuk struktur pengurus akan ditentukan oleh ketua terpilih. Dan pelantikannya bersama dengan pengurus IPPAT dari daerah lain, belum dijadwalkan,\" jelas Iqbal.
Sementara itu, Ketua IPPAT Kabupaten Cirebon, Dr Jaenudin Umar SE SH MKn menegaskan, pengurus baru diharapkan membawa perubahan positif. Sesuai tema Konferdalub \'Menjadikan IPPAT Sebagai Rumah yang Nyaman untuk Bernaung dan Aman Untuk Berlindung\', pengurus baru harus mampu menjamin kenyamanan dan keamanan kerja kenotariatan bagi setiap anggota.
\"Mudah-mudahan pemimpin yang baru nanti bisa melindungi anggotanya. Dapat menjadi tempat berkeluh kesah para anggotanya,\" tegas Jaenudin.
Menurut Jaenudin, seluruh notaris dan PPAT yang bernaung di IPPAT Kabupaten Cirebon punya tantangan besar. Pemerintah melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sedang gencar mendorong peningkatan sertifikat tanah masyarakat. Sedangkan di Kabupaten Cirebon, masih banyak masyarakat yang belum melakukan sertifikasi atas tanahnya.
\"Harapan yang lain sekarang aktivitas dengan pihak ketiga semakin meningkat. Mungkin hubungan dengan stakeholder itu ditingkatkan. Di Kabupaten Cirebon sudah terbentuk kawasan industri di wilayah timur Cirebon akhirnya banyak terjadi pembebasan lahan,\" pungkasnya. (ing)