Kalau Rusia diserang dengan MIG-29, diibaratkan Rusia diserang pesawat Rusia sendiri.
Ukraina sendiri punya MIG-29. Jumlahnya 37 buah. Belum ada yang digunakan untuk melawan Rusia. Polandia, selama ini, ikut mendidik poliot Ukraina agar bisa menerbangkan MIG-29, tapi belum cukup hebat.
Amerika sudah terang-terangan menolak sedekah MIG-29 itu. Skenario di balik sedekah itu terlalu mencolok. Siapa pun langsung bisa membaca: Amerika akan dibenturkan dengan Rusia. Amerika tidak mau.
Kalau skenario Polandia itu berjalan, tentu perang cepat selesai: hanya korbannya yang tak terbayangkan besarnya.
Perang selalu menjadi bencana buatan. Sampai-sampai Bank Dunia mengingatkan perang di Ukraina ini bisa memicu kerusuhan di banyak negara: akibat kenaikan harga-harga dan kelangkaan bahan makanan. Media Barat sudah memublikasikan kekhawatiran Bank Dunia itu.
Kita beruntung: punya sumber pangan yang cukup. Musim hujan juga begitu bagusnya tiga tahun terakhir: petani bisa tanam padi tiga kali setahun.
Maka kalau akan ada DMO untuk minyak goreng, rasanya itu sesuai saja dengan lampu kuning yang dikedipkan Bank Dunia.
Mengeluarkan DMO minyak goreng toh lebih mudah dari mengubah konstitusi. (Dahlan Iskan)
Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.