Edan! Seorang Pelajar Bunuh Bayi ke Dalam Kuali, Suruh Neneknya Kubur di Makam Desa

Kamis 14-04-2022,16:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Radarcirebon.com - Ini perbuatan yang tak layak untuk ditiru, perbuatan keji yang dilakukan oleh pelaku berinisial ABH 15 tahun warga kecamatan Dukuh, Kabupaten Magelang. Lantaran pelajar tersebut melakukan kekerasan terhadap bayinya hingga meninggal dunia, karena tak mau bertanggung jawab terhadap PE pacarnya yang telah dihamili.

Kejadian itu bermula dari informasi RSUD Muntilan kepada Petugas Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Mangelang pada Desember tahun lalu, tepatnya Sabtu, 18 Desember 2021, ada seorang pasien yang diduga telah melakukan aborsi.

Dikutip dari Radar Jogya, Rabu, 13 April 2022, Kapolres Magelang AKBP Muchammad Sajarod Zakun mengatakan,\"Setelah petugas melakukan pemeriksaan kepada pasien tersebut, ABH diketahui telah melakukan upaya aborsi pada 11 Desember 2021. Dengan cara meminum obat jenis Cytotec Misoprostol 200 mg yang dibelinya secara online. “Ternyata benar, setelah dicek dari unit PPA, ABH yang merupakan pelajar telah melakukan aborsi”.

Dia mengatakan, setelah mendapatkan informasi tersebut, Polres Magelang lantas melakukan penyelidikan lebih lanjut. Hingga berhasil membekuk PE, 22, warga Kecamatan Dukun. Lantaran telah melakukan tindak pidana persetubuhan atau pencabulan terhadap anak di bawah umur.

BACA JUGA:

Keduanya merupakan pasangan kekasih yang dikenalkan oleh temannya pada 2021. Lantas, pada April 2021, keduanya telah melakukan hubungan suami istri sebanyak dua kali. Tepatnya di sebuah hotel di daerah Kopeng, Salatiga dan di rumah PE. Dua bulan setelahnya, ABH diketahui hamil.

Kasat Reskrim Polres Magelang AKP Muhammad Alfan Armin menyebut, saat itu, ABH meminta pertanggungjawaban kepada PE. Namun, PE justru memberikan jamu pelancar haid dengan niat agar janinnya gugur. Gagal, karena kandungan malah semakin membesar.

Keduanya pun masih saling berkomunikasi. Bahkan, PE sempat memberikan uang senilai Rp 400 ribu kepada ABH untuk membeli obat Cytotec Misoprostol 200 mg secara online. Setelah membeli obat tersebut, pada Jumat (11/12) pukul 05.30, ABH melahirkan sendiri di rumah kakeknya. Bayinya lahir dalam kondisi hidup.

Berita berlanjut di halaman berikutnya:

BACA JUGA:

Tags :
Kategori :

Terkait