JATIBARANG - Menyikapi berakhirnya masa kerja pemangku jabatan (Pj) kuwu Jatisawit Lor Kecamatan Jatibarang untuk periode 2012 hingga 2013, masyarakat Jatisawit Lor kini mulai menyiapkan putra terbaik desa tersebut untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan. Pemimpin desa Jatisawit Lor kedepan harus kredibel dan aspiratif. Harapan tersebut diungkapkan ketua umum Forum Warga Jatisawit Lor (Forwaja), Ali Ma’nawi. Ia mengatakan, proses penentuan pemangku jabatan kuwu Jatisawit Lor selanjutnya harus berjalan secara demokratis. Forwaja sangat menyesalkan sikap Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat, yang mengabaikan harapan masyarakat yang menghendaki adanya dialog terbuka. “Forwaja menilai BPD dan pemangku jabatan kuwu Jatisawit Lor saat ini telah melanggar kesepakatan, yang telah dibuat Kamis (14/11) kemarin untuk melanjutkan dialog bersama masyarakat terkait evaluasi kepemimpinan di desa Jastisawit Lor selama satu tahun masa baktinya. Pertemuan yang sedianya dilaksanakan Minggu (17/11) di Balai Desa Jatisawit Lor justru diabaikan dan terkesan disepelekan,” ungkap Ali, Senin (18/11). Hal itu dinilai sebagai bentuk minimnya itikad baik dari pihak pemerintahan desa, untuk memberikan laporan secara transparan kepada masyarakat atas kinerjanya selama satu tahun. Forwaja menganggap ada upaya sengaja untuk menutupi indikasi penyalahgunaan program-program atau anggaran yang diterima pemerintah desa selama tahun 2013. Forwaja mendesak kepada BPD memenuhi janji menggelar dialog terbuka, untuk meminta pertanggungjawaban secara tertulis kepada pemangku jabatan kuwu saat ini. Laporan pertanggungjawaban itu harus dapat diakses oleh seluruh masyarakat Jatisawit Lor, berikut penjelasannya secara rinci dengan berbasis data. Keterbukaan informasi itu akan menjadi catatan bagi masyarakat atas kepemimpinan pemangku jabatan kuwu saat ini. “Atas berbagai masukan, temuan, dan pertimbangan, Forwaja menolak jika pemangku jabatan kuwu kembali dipegang oleh pejabat saat ini apalagi dari jajaran pamongnya. Forwaja meminta BPD untuk memilih pemangku jabatan kuwu dari luar pamong yang dianggap kredibel dan aspiratif tanpa ada tekanan dan pesanan dari pihak manapun,” tandasnya. Menanggapi hal itu, ketua BPD Jatisawit Lor H Nasuha SPd MSi mengatakan, badan yang dipimpinnya akan memusyawarahkan aspirasi dari masyarakat itu dalam rapat BPD untuk menentukan nama-nama baru sebagai calon alternatif. Menurutnya, yang lebih penting dalam menentukan pemangku jabatan kuwu adalah tidak menimbulkan konflik sosial di masyarakat. “Aspirasi ini akan menjadi bahan dalam pembahasan pada musyawarah yang akan dilakukan BPD dalam waktu dekat ini,” tuturnya. Hingga saat ini polemik pemilihan pemangku jabatan kuwu Jatisawit Lor masih berjalan cukup alot. Dari sembilan anggota BPD, masih terus menggodok siapa calon yang layak untuk menjadi pemangku jabatan kuwu berikutnya hingga digelarnya pemilihan kuwu. (cip)
Jatisawit Lor Butuh Pemimpin yang Aspiratif
Selasa 19-11-2013,10:50 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :