Radarcirebon.com, CIMAHI - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja membuka Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Tahun 2022 Angkatan I sampai dengan III di Aula BPSDM Provinsi Jabar, Kota Cimahi, Senin (25/7/2022).
Kepada para CPNS, Setiawan mengemukakan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus mengutamakan integritas dalam bekerja.
Apalagi, kata Setiawan, tantangan dan peluang datang secara dinamis karena tiga disrupsi yakni disrupsi industri 4.0, disrupsi pandemi Covid-19, dan disrupsi perubahan iklim.
BACA JUGA:Ridwan Kamil Bertemu Ironman Asal Cirebon, Pengamen yang menolong korban kecelakaan di Cibubur
Maka, ASN pun harus berinovasi dan berkolaborasi untuk mencapai target yang sudah ditetapkan.
Dengan demikian, ada sejumlah indikator kesuksesan birokrasi yang mesti diperhatikan ASN, di antaranya efisiensi pelayanan publik, percepatan pelayanan publik, fleksibilitas kerja, dan dampak sosial. Semua indikator itu perlu tertuju pada akurasi pelayanan publik.
"Berdasarkan peringkat Global Competitiveness Index Tahun 2019 Indonesia ada diposisi ke-50. Namun berdasarkan Peringkat Global Innovation Index tahun 2020 Indonesia ada di peringkat ke-85," ucap Setiawan.
Menurut Setiawan, hal itu perlu jadi perhatian para CPNS agar terus mengasah inovasi dan kreativitas dalam menjalankan tugasnya sabagai ASN nanti. Meski Indonesia cukup kompetitif, katanya, namun inovasi masih perlu ditingkatkan.
BACA JUGA:Antisipasi Ancaman Global, Ini Strategi Ekonomi KPED Jabar
"Adapun Indeks Pelayanan Publik Indonesia sendiri berada pada peringkat ke-97 dari 173 negara," ucapnya.
Setiawan menuturkan, dalam manajemen ASN di Lingkungan Pemda Provinsi Jabar, kerap kali talenta seorang ASN dibidik sejak CPNS. Aplikasi Manajemen Telenta pun dikembangkan.
Pemetaan talenta disusun dalam aplikasi Sistem Manajemen Talenta Jawa Barat Juara (SIM JAWARA) yang memiliki 93 fitur informasi, baik individu maupun fitur institusional.
"Fitur informasi individu sendiri meliputi kualifikasi, kompetensi, potensi, perilaku, dan kinerja ASN," katanya.
BACA JUGA:Calon Presiden di Pemilu 2024, Surya Paloh: Kriterianya Ucapan dan Tindakan Harus Konsisten
Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga mengembangkan aplikasi lain demi menunjang kinerja ASN, seperti Kehadiran Mobile (K-Mob) dan aplikasi TRK yang bisa diakses lewat smartphone.
Tak hanya itu, Pemda Provinsi Jabar telah mengimplementasi pola karier secara diagonal, baik untuk jabatan struktural maupun fungsional, dan mengimplementasikan model kerja Team of Teams (ToT) dengan karakternya yang agile.
"Kita juga adakan Employee of the Month, di mana pegawai berkinerja terbaik setiap bulannya mendapatkan penghargaan, piagam, piala bergilir, tunjangan kinerja, bahkan sampai makan malam dengan Bapak Gubernur," ucap Setiawan.
Berkat inovasi dan kolaborasi, Jabar meraih sekitar 122 anugerah maupun prestasi dalam berbagai urusan pembangunan pada 2021.
Rinciannya, lima penghargaan internasional, 89 penghargaan nasional, dan 28 PP penghargaan non-pemerintah.
Adapun berdasarkan hasil penilaian sistem merit oleh Komisi Aparatur Sipil Negara pada 2020, Pemda Provinsi Jabar berhasil meraih anugerah meritokrasi dengan kategori sangat baik dengan nilai 375,5. (jun)