Radarcirebon.com, CIREBON - Peti Sikutul adalah peninggalan Pageran Suryanegara semasa hidup. Dikisahkan, benda ini adalah tempat penyimpanan barang pribadi.
Diperkirakan usia Peti Sikuntul Pangeran Suryanegara sudah di atas 400 tahun. Karenanya, kondisinya juga sudah tidak berbentuk dan hanya bisa dilihat sisa-sisanya.
Meski demikian, Peti Sikuntul yang merupakan peninggalan bersejarah masih diabadikan dan disimpan dengan baik oleh Elang Panji Jaya Prawirakusuma.
Bahkan, Oeti Sikuntul Pangeran Suryanegara masih dirawat dan diperhatikan layaknya benda keramat lainnya.
BACA JUGA:Hasil Otopsi Ulang Brigadir J, Peluru Tembus dari Belakang Kepala ke Depan
BACA JUGA:Wikipedia Fadil Imran Diedit Terima Suap dari Ferdy Sambo, Begini Nasib Pelakunya
Walaupun bernama peti, namun sesungguhya bentuk Peti Sikuntul Pangeran Suryanegara sudah tidak lagi berbentuk kotak ataupun persegi panjang.
Wajar saja, mengingat usia peti atau benda pusaka ini sudah lebih dari 400 tahun. Tentunya, banyak bagian yang lapuk termakan oleh usia.
Sebetulnya, peti sikuntul satu paket dengan pusaka lainnya. Yakni panurat jaga. Dua pusaka ini sama-sama milik Pangeran Suryanegara. "Ini merupakan pusaka yang sudah turun temurun. Panurat dan peti sikuntul itu satu rangkaian," kata Elang Panji.
Namun setelah peti ini diwariskan kepada keturunan Pangeran Suryanegara, pada tahun 1942 antara peti sikuntul dan panurat jagat terpisah karena dimiliki oleh keturunan yang berbeda. Kini, peti sikuntul dan panurat jagat kembali bisa disatukan setelah 79 tahun.
BACA JUGA:Marsma Wastum, Pilot TNI AU dari Cirebon yang Intercept Pesawat Amerika Serikat
BACA JUGA:Laudya Chintya Bella Menikah dengan Pangeran Dubai, Viral di Tiktok, Asisten Beri Klarifikasi
"Pangeran Suryanegara keluar dari Keraton Kasepuhan tahun 1769 ke Mertasinga membawa pusaka yaitu panurat jagat, peti sikuntul kemudian 400 kitab dan naskah kuno serta berbagai pustaka inti lainnya," jelas dia.
Menariknya, kehadiran peti sikuntul di kediaman Elang Panji disambut antusias warga. Terbukti, saat peti sikuntul disucikan tiap tanggal 7 Mulud penanggalan Jawa, air bekas mencuci peti sikuntul jadi rebutan warga.
Peti sikuntul dibersihkan menggunakan air kembang dari sumur kejayaan. Sebelumnya dilakukan berbagai ritual sebagai doa pengiring.