Radarcirebon.com, BANDUNG - Jawa Barat menjadi tuan rumah edisi perdana Kirab Nusantara Pekan Seni dan Olahraga Nasional (Pesona) Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri se-Indonesia.
Sebanyak 3.500 mahasiswa dari 68 perguruan tinggi agama adu jago dalam bidang seni dan olahraga di Kampus II UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 9-13 Agustus 2022.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyaksikan pembukaan Pesona pada Selasa (9/8/2022) malam.
BACA JUGA:Soal Penetapan Tersangka Ferdy Sambo, DPN Seknas Jokowi: Ini Kerja Profesionalitas Polri
Hadir Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Kapolda Jabar Irjen Suntana, Dirjen Pendidikan Islam Prof Ali Ramdani, jajaran pejabat Kemenag, Rektor UIN SGD Bandung Prof Mahmud dan rektor PTKN se-Indonesia.
Menurut Ridwan Kamil, Pesona bisa menjadi wajah Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika karena diikuti ribuan mahasiswa dengan berbagai latar belakang budaya dan agama.
"Jadi, inilah wajah Indonesia sesungguhnya. Menampilkan keilmuan, menampilkan fisik yang paripurna, serta ekspresi seni yang Allah berikan kita daya imajinasi," ujar Ridwan Kamil.
BACA JUGA:Permohonan LPSK Putri Candrawathi Terancam Batal, Inilah Alasannya
Pesona menurutnya memberikan pelajaran berupa falsafah kebangsaan yang penting. "Dengan agama hidup terarah, dengan ilmu hidup lebih mudah, dengan budaya hidup lebih meriah, dengan olahraga hidup lebih gagah, dengan bekerja hidup lebih berfaedah," cetusnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk terus menguatkan keilmuan.
Salah satunya dengan menyiapkan lahan 10 hektare di Kabupaten Sumedang yang akan menjadi lokasi Madrasah Insan Cendekia di bawah naungan Kemenag RI.
BACA JUGA:Baznas Pusat Tidak Boleh Intervensi Kewenangan Wali Kota
"Saya siapkan 10 hektar untuk kampusnya, saya desain sendiri kampusnya, kita buktikan menjadi kampus yang tercanggih dengan arsitekturnya," sebut Kang Emil.
Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut Pesona adalah ajang kompetisi yang menyandingkan olahraga dengan agama yang memang tidak bisa dipisahkan.
"Olahraga, agama, dan tuhan itu tarikan napas yang tidak bisa dipisahkan," sebut Yaqut. "Apalagi Allah SWT mencintai keindahan," tambahnya. (jun)