“Menjijikkan. Nah menjijikkan itu apa. Kalau misalnya selingkuh tidak menjijikkan. Selingkuh itu sesuatu yang biasa kalau dia hiperseksual,” beber Sugeng.
BACA JUGA:Suzuki Baleno dan S-Presso Resmi Mengaspal di Cirebon
BACA JUGA:8 Makanan dan Minuman yang Bisa Bikin Mendengkur Makin Parah
Berbeda halnya dengan konteks seksual yang menjijikkan. Jelas hal tersebut hanya mengarah kepada kasus LGBT.
“Tapi kalau konteks seksual yang menjijikkan itu dalam sosial kita yang tidak bisa diterima. Ya LGBT,” ujarnya.
Menko Polhukam Mahfud MD sebelumnya mengatakan motif pembunuhan yang dilakukan mantan Kadiv Propam, Irjen Ferdi Sambo terhadap korban Brigadir Joshua biarlah akan dikonstruksikan hukumnya.
Pasalnya motif pembunuhan Brigadir Joshua tersebut sangat sensitif dan menjijikkan serta hanya bisa didengar oleh orang-orang dewasa.
BACA JUGA:WhatsApp Punya Fitur Undo yang Bisa Kembalikan Pesan Terhapus
BACA JUGA:26 Juta Data Pelanggan IndiHome Diduga Bocor, Begini Tanggapan Telkom
Seperti diketahui, hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J akan diumumkan ke publik hari ini, Senin (22/8/2022) namun tidak diketahui apakah menyertakan bagian dubur dan kelamin tau tidak.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengonfirmasi bahwa hasil autopsi ulang dari jasad Brigadir J itu akan diumumkan langsung oleh Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) di Bareskrim Polri.
Diketahui bahwa proses autopsi ulang itu juga sebelumnya dilakukan di RSUD Sungai Bahar, Jambi pada Rabu (27/7/2022).
Sebelumnya proses autopsi ulang harus dilakukan karena pihak keluarga mendiang Brigadir J merasa ada kejanggalan dari hasil autopsi awal.
BACA JUGA:Hasil Manchester City versus Newcastle: Haaland dan Silva Jadi Penyelamat
BACA JUGA:Ban Mobil Listrik Berbeda dengan Model Konvensional, Berikut Ini Penjelasannya
Saat itu, keluarga melihat ada luka di tubuh mendiang Brigadir J yang tidak sesuai dengan klaim yang sudah diberikan pihak kepolisian.