Radarcirebon.com, JAKARTA - Rencana pemerintah yang ingin menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi mendapat respon dari kalangan parlemen.
DPR RI merasa heran dengan adanya rencana pemerintah yang ingin menaikkan harga BBM subsidi tersebut.
Sebab, wakil rakyat menilai, saat ini harga minyak dunia sedang turun.
BACA JUGA:KPK Terus Mendalami Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Bansos Covid 19
Dalam keterangannya, anggota DPR RI Kamrussamad menyebutkan, dalam sepekan terakhir.
Minyak mentah berjangka Brent menetap di level 96,72 dolar amerika serikat per barel, naik 13 sen.
Sementara, West Texas Intermediate AS berakhir 27 sen lebih tinggi pada level 90,77 dolar Amerika per barel.
"Dua hal itu menunjukkan minyak dunia mengalami penurunan 1,5 persen pada pekan ini," katanya, Rabu 24 Agustus 2022.
BACA JUGA:Wamen Kumham Mendadak ke Rutan Klas I Cirebon Lalu ke Lapas, Ada Apa Ya?
Kemudian, dia menambahkan APBN Perubahan 2022 telah mengubah asumsi "Indonesian Crude Price (ICP)".
Awalnya ICP sebesar 63 dolar Amerika per barel menjadi 100 dolar Amerika per barel.
Perubahan itu diikuti dengan peningkatan alokasi APBN untuk subsidi BBM.
"Di tengah harga minyak dunia yang sedang turun di bawah 100 dolar amerika serikat per barel."
"Padahal asumsi ICP dalam APBN di angka 100 dolar Amerika per barel adalah hal yang sangat aneh, kalau pemerintah berencana menaikkan harga BBM subsidi," katanya.
BACA JUGA:Akane Yamaguchi Kalahkan Gregoria Mariska, Sebelum Tanding Sempat Cemas, Ada Apa?