Radarcirebon.com, CIREBON - Sosok Nyi Mas Gandasari atau Nyi Mas Panguragan Cirebon, ternyata sangat terkait erat dengan Kesultanan Cirebon di era Pangeran Walangsungsang.
Nyi Mas Gandasari yang merupakan pendiri Desa Panguragan, Kabupaten Cirebon merupakan sosok panglima perang wanita satu-satunya dan pertama di kesultanan.
Selain menjadi pemimpin pertempuran, Nyi Mas Gandasari kemudian mendirikan Desa Panguragan, Kabupaten Cirebon. Bahkan makamnya ada di desa tersebut.
Kendati sosok agung di Kesultanan Cirebon, masa kecil Nyi Mas Gandasari dilalui dengan tidak mudah. Beliau sudah yatim sejak bayi.
BACA JUGA:Jadi Anggota NATO, Turki Tetap Jalin Kerja Sama dengan Rusia
BACA JUGA:Hore, Pelaku Perjalanan Dalam Negeri Tak Perlu Tunjukkan Hasil RT-PCR
Karena itu, diangkat anak oleh Pangeran Walangsungsung. Saat masih bayi, Gandasari dibawa ke Cirebon dan dibesarkan juga dirawat.
Namun, kisah pertemuan Nyi Mas Gandasari dan Pangeran Walangsungsang sesunguhnya begitu panjang dan berliku. Diawali dari peristiwa naik haji.
Pada saat melakukan Ibadah Haji, Rara Santang rupanya berjodoh dengan penguasa Mesir sehingga keduanya kemudian menikah.
Setelah pernikahan Rara Santang dengan penguasa Mesir, Pangeran Walangsungsang pulang ke Jawa tanpa ditemani adik perempuannya.
BACA JUGA:LPSK Siap Kawal Bharada E Saat Pelaksanaan Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J
BACA JUGA:Angka Positif Covid-19 Terus Meningkat, IDI: PTM Harus Dipantau
Setelah turut menyaksikan pernikahan adiknya, Pangeran Walangsungsang kemudian melanjutkan perjalanan untuk kembali ke pulau Jawa menyebarkan ajaran agama Islam yang ia dapat selama di tanah suci.
Perjalanan pulang putra Prabu Siliwangi ke Pulau Jawa tidak secara langusng, melainkan terlebih dahulu mampir di Pulau Sumatera.
Manakala Pangeran Walangsungsang singgah di Kesultanan Samudra Pasai kondisi negeri itu sedang dihantam wabah penyakit, bahkan Sultan serta permaisuri Pasai sedang terkena penyakit.