Radarcirebon.com, CIREBON – Anggota DPR RI Herman Khaeron tak setuju dengan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Dia menilai kenaikan harga BBM bersubsidi membebani masyarakat.
Anggota DPR RI, DR H Herman Khaeron MSI kepada Radar Cirebon menegaskan, kenaikan harga BBM akan berdampak langsung kepada rakyat.
Menurut dia, yang paling merasakan dampaknya adalah rakyat kecil yang secara ekonomi pas-pasan.
BACA JUGA:Kasus Penyalahgunaan BBM Subsidi Jenis Solar di Cikijing Majalengka Berhasil Diungkap
Dia juga menyebut bahwa pandemi Covid-19 belum selesai. Justru pemerintah malah menaikkan harga BBM.
Dia menyebut jika kondisi tersebut semakin menyakiti hati rakyat. Belum lagi korban PHK yang belum mendapatkan pekerjaan, justru malah dihimpit beban hidup dengan kenaikan harga BBM.
Pria yang akrab disapa Hero itu juga mengatakan bahwa naiknya harga BBM membuat kenaikan harga barang dan jasa yang pada akhirnya menurunkan daya beli masyarakat.
Yang paling terdampak, menurut pria yang akrab disapa Hero ini, adalah nelayan, petani, perkebunan, usaha kecil dan mikro, petambak, dan kita semua akan terdampak.
BACA JUGA:66 Pelaku Penimbunan dan Pengoplosan BBM Bersubsidi Ditangkap, Berpotensi Rugikan Negara Rp11 Miliar
"Pemerintah harus arif dan bijaksana dalam menghadapi pilihan ini, sampai benar-benar rakyat siap dan mampu menghadapinya," tegas politisi Partai Demikrat itu.
Saat ini, lanjut Hero, rakyat sedang tidak baik-baik saja, harga-harga sudah naik, dan akan semakin melambung tinggi dengan BBM dinaikan ini.
Pihaknya menyarankan Pemerintah bisa melakukan penghematan belanja kementrian dan lembaga, menunda proyek-proyek yang belum dalam sekala mendesak, seperti menunda dulu pembangunan IKN, menunda penyelesaian jalan tol sumatera, dan menunda cost overrun kereta cepat.
"Prioritaskan dulu program-program yang dapat memulihkan daya beli masyarakat," tandasnya.
Pihaknya menegaskan tidak perlu dikotomikan manfaat subsidi BBM antara masyarakat mampu dan tidak mampu.
Sebab, menurut dia, subsidi BBM memiliki efek berantai karena menyangkut hajat hidup masyarakat banyak, sehingga dampaknya pada semua sendi-sendi kehidupan masyarakat.
BACA JUGA:Hore! Seluruh Wilayah di Indonesia Berstatus Level 1 PPKM, Kemendagri: Tetap Waspada