Bahkan mendukung Presiden Jokowi tiga periode atau kalau bisa selama-lamanya. Netizen menilai itu sebagai sindiran telak.
BACA JUGA:Hasil Kerja Komnas HAM Soal Peristiwa Kematian Brigadir J: Terdapat Dugaan Kuat Kekerasan Seksual
BACA JUGA:DPR RI Desak Pemerintah Segera Angkat Tenaga Honorer jadi ASN
Pembuat video adalah pemilik akun bangdul606. Dalam sehari, unggahan dibanjiri 12 ribu komentar, 110 ribu suka dan 25 ribu share.
Tampak dalam unggahan, Bang Dul mengenakan topi, kaos army dan jaket coklat, sedang bersama 2 orang temannya.
Ia memegang kamera secara vertikal. Latar belakang yang terlihat seperti sedang berada di pasar tradisional. Aktivitas bongkar muat, lalu-lalang pembeli dan kios/toko tampak hidup.
Tiap kalimat yang diucapkan Bang Dul diduga sebagai sindiran kepada pemerintah pusat. Ditujukan secara spesifik ke Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA:Tunjangan Profesi Guru Tidak Bisa Ditawar Lagi, Komisi X DPR RI: Sudah Menjadi Hak
BACA JUGA:Hasil Liga Champions 2022-2023: Dinamo Zagreb Kalahkan Chelsea 1-0
Tapi, bahasa yang digunakan jauh dari kalimat anarkis apalagi ujaran kebencian. Yang ada, terkesan memuji dan mendukung langkah pemerintah menaikkan harga BBM subsidi. Bahkan, Bang Dul mengawali video dengan kalimat: Assalamulaikum.
“Assalamulaikum Bapak Presidenku, Bapak Jokowi yang baik hati. Alhamdulillah BBM (jenis Pertalite) naik Rp10 ribu. Kecil (ringan) bagi wong Cirebon sih. Mantap," tukasnya.
Setiap jeda kalimat yang diucapkan Bang Dul selalu tergelak. Terbahak-bahak. Suaranya nyaring. Renyah. Menyita perhatian orang sekitar dan yang melintas di belakangnya.
Sesekali, 2 orang di belakangnya itu menimpali, seraya tersenyum hingga tertawa bersama. “(Harga BBM subsidi) jangan diturunkan lagi," timpal rekan yang mengenakan topi hijau yang duduk di belakangnya itu.
BACA JUGA:Jawa Barat Tuan Rumah Rakernis KI se- Indonesia, Ridwan Kamil: Mari Berinovasi untuk Demokrasi
BACA JUGA:Data Penerima BLT BBM Harus Akurat dan Tepat Sasaran
Dalam video berdurasi 59 detik itu, lakon di dalamnya meminta harga BBM lebih tinggi lagi. Hingga Rp25 ribu/liter untuk Pertalite.