Ade Armando Salahkan Fans Arema, Sebut Seperti Preman

Selasa 04-10-2022,15:09 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Diberitakan sebelumnya, tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang juga disorot media asing. Bahkan The New York Times sampai mengkritisi peran polisi.

BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan Disorot Media Asing, Kritisi Tindakan Polisi Saat Melakukan Pengamanan

BACA JUGA:2 Polisi yang Gugur dalam Tragedi Kanjuruhan Dinaikkan Pangkat

Banyaknya korban jiwa, menjadi alasan mengapa tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, sampai disorot oleh media asing.

Tidak hanya itu, penanganan saat terjadi ricuh juga disorot dalam pemberitaan media asing terkait tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.

"Petugas anti huru hara di Kota Malang memukuli penggemar sepak bola dengan tongkat dan perisai dan, tanpa peringatan, menyemprotkan gas air mata ke puluhan ribu penonton yang berkerumun di sebuah stadion," tulis pemberitaan dari The New York Times.

Tidak hanya itu, pemberitaan itu juga menyoroti metode kepolisian memicu penyerbuan yang berujung pada kematian 125 orang. Salah satu bencana terburuk dalam sejarah olahraga.

BACA JUGA:Nikita Mirzani Dukung Baim Wong Dipenjara, Sahabat Polisi: Kami Harus Bertindak

2

BACA JUGA:Wakanda Forever Trailer Resminya Sudah Dirilis, Black Panther Baru Seorang Wanita?

Para ahli mengatakan tragedi itu mengungkap masalah sistemik yang dihadapi polisi, banyak di antaranya kurang terlatih dalam pengendalian massa dan sangat militeristik.

Dalam hampir semua kasus, para analis mengatakan, mereka tidak pernah harus menjawab kesalahan langkah.

Setelah kekerasan pada hari Sabtu, banyak orang Indonesia bersuara di Twitter untuk menyerukan agar Kapolri dipecat.

Pada Senin malam, hampir 16.000 orang telah menandatangani petisi yang menyerukan polisi untuk berhenti menggunakan gas air mata.

BACA JUGA:HUT TNI ke 77, Menggelar Tabur Bunga TMP Kesenden

BACA JUGA:Ritual Cuci Gong Sekati Keraton Kanoman Cirebon, Peninggalan Wali Songo, Dibunyikan 1 Tahun 1 Kali

"Pemerintah bergerak cepat untuk meredam kemarahan publik, menskors kepala polisi di Malang dan berjanji untuk mengumumkan nama-nama tersangka yang bertanggung jawab atas tragedi itu dalam beberapa hari," tulis pemberitaan yang sama.

Kategori :