Radarcirebon.com, JAKARTA - Nugroho Setiawan kini menjadi nama yang dicari publik, lantaran disebut-sebut sebagai satu-satunya orang Indonesia dengan Lisensi FIFA Security Officer.
Meski memiliki lisensi FIFA Security Officer, Nugroho Setiawan justru tersingkir dari PSSI karena persoalan politik di organisasi.
Kini, nama Nugroho Setiawan kembali diperbincangkan pasca tragedi di Stadion Kanjuruhan, karena sosok pemilik lisensi FIFA Security Officer itu, justru tidak ada di susunan pengurus PSSI.
Padahal, sosok seperti Nugroho Setiawan dibutuhkan untuk melakukan mitigasi dalam pertandingan big match yang berpotensi tinggi terjadi gangguan keamanan.
BACA JUGA:Hujan Deras di TPU Sirnaraga Bandung, Makam Longsor, Kain Kafan Terlihat
BACA JUGA:Fans Bayern Munchen Mengenang Tragedi Kanjuruhan, Ada Spanduk: Lebih dari 100 Orang Dibunuh Polisi
Namun kini Nugroho Setiawan dipanggil dan masuk dalam tim gabungan pencari fakta yang dibentuk dengan ketuanya adalah Menko Polhukam, Mahfud MD.
Tidak hanya itu, Nugroho Setiwan juga tampil ke publik usai diwawancarai oleh Hellena Souisa dari ABC News.
"Saya menyesali sekali hal tersebut terjadi, karena sebenarnya semua itu bisa dikalkulasi dan diprediksi, kemudian dimitigasi," kata Nugroho, seperti dilansir dari ABC News, Rabu, 5, Oktober 2022.
Menurut dia, ada satu mekanisme yang secara umum di manajemen adalah risk management untuk membuat suatu mitigation plan.
BACA JUGA:6 Alasan Kenapa Wanita Bisa Jatuh Cinta dengan Pria yang Sudah Menikah
BACA JUGA:Lesti Kejora Lapor Polisi Bikin Ruben Onsu Kaget, Sebelumnya Sempat Kirim Pesan
"Saya bicara ini secara normatif ya, karena saya tidak ada di lokasi saat itu. Faktor penyebab itu bisa banyak hal," katanya.
Yang pertama, ada tiga poin dalam penyelenggaraan pertandingan. Poin yang kesatu adalah kesamaan persepsi pengamanan di antara semua stakeholder.
Yang kedua adalah kondisi infrastruktur, ini harus dilakukan assessment. Yang ketiga adalah supporter behaviour itu sendiri yang harus kita engineering.