"Ketiga aspek ini harus tersinkronisasi, dan ketika kita melakukan penilaian risiko atau risk assessment, kita akan akan menghasilkan sebuah rencana pengamanan yang disetujui bersama, jadi suatu agreed behaviour and procedure," paparnya.
BACA JUGA:Kesaksian Aremania, Situasi Mencekam di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Sungguh Tragis
Sinkronisasi ini mungkin yang tidak terjadi. Mungkin ketika risk assessment dilakukan, kesimpulannya menjadi keputusan yang tidak populer.
Misalnya pertandingan dilakukan di siang hari, dengan pembatasan jumlah penonton, dan lain-lain. Pasti tidak populer dan tidak memenuhi aspek revenue.