Jawa Barat Ekspor Komoditas Agro Senilai 300.000 Dolar Amerika Serikat

Minggu 09-10-2022,07:00 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

Di sana para pelaju UMKM yang telah dikurasi mendapatkan pelatihan selama satu tahun. Hal itu guna mematangkan kesiapan pelaku ekspor karena ekspor perlu proses yang tidak mudah. 

Menurutnya, UMKM yang ingin ekspor harus bisa memenuhi standar 4K dalam komoditasnya. Standar 4K yakni kualitas, kuantitas, kontinuitas, kemasan. Ditambah 1A yakni administrasi.  

"Harus memenuhi 4K. Kualitas setiap negara memiliki kriteria masing-masing. Kedua, kuantitas. Ketiga adalah kontinuitas. Kempat, yang kecil tapi menentukan kalau buat negara-negara itu, adalah kemasan. Maka setiap negara kemasannya perlu dibuat dan Disperindag menyiapkan ada yang disebut dengan Rumah Kemasan," tuturnya.

Kemudian secara pengolahan, Disperindag juga melakukan pembinaan termasuk juga dengan perangkat daerah lainnya seperti Dinas Perkebunan dan lainnya. Kemudian dari pembiayaan telah hadir dari Bank bjb.

"Ini jadi sudah lengkap kolaborasi kita dari hulu sampai hilir kita dorong untuk meningkatkan ekspor," ujarnya. 

BACA JUGA:Iqbal Gwijangge Dipastikan Tidak Main Saat Lawan Malaysia, Siapakah Penggantinya?

Dikatakan Iendra, nilai neraca ekspor nonmigas Jabar pun cukup menggembirakan. Pada Juli 2022 neraca ekspor nonmigas Jabar mencapai 22,53 miliar USD atau 13,52 persen terhadap nilai ekspor nasional. 

"Alhamdulillah dalam masa pandemi sampai sekarang kita tetap nomor satu ekspornya dan kita surplus sampai dengan semester ini meskipun dengan kenaikan BBM. Jadi impor tetap masih kecil daripada ekspor," ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Jabar Jafar Sidik menambahkan, dari sektor perkebunan pihak mendorong komoditas kopi, coco fiber, batok kelapa, teh dan juga cokelat yang saat ini sudah rutin mengekspor satu kontainer. 

"Kami tentu inginnya kepada komoditas yang lain juga mengekspor dengan memperhatikan kualitas," pungkasnya. (jun)

 

Kategori :