Radarcirebon.com, JAKARTA - India dilaporkan menghadapi pandemi superbugs, yakni bakteri yang kebal terhadap antibiotik. Bahkan, dilaporkan kondisinya kian mengkhawatirkan.
Peneliti dan Konsultan Hemtologi-Onkologi, Prof Zubairi Djoerban menjelaskan apa yang dimaksud dengan pandemi superbugs yang kini sedang melanda India.
Dijelaskan Prof Zubairi, bahwa India sedang mengalami pandemi superbugs yakni, bateri yang tidak mempan dengan antibiotik. "Jadi telah terjadi pandemic of antibiotics-resistant superbugs," jelas Prof Zubairi.
Dijelaskan Prof Zubairi, kejadian ini dimulai dari India sebelah barat, di mana terjadi infeksi di sebuah rumah sakit di Maharashtra dan para dokter berjibaku dengan ruam infeksi superbug yang kebal antibiotik.
BACA JUGA:Fenomena Badai di Waduk Jatigede, Nelayan Sebut Ombak Tiba-tiba Besar
BACA JUGA:5 Tim yang Sudah Lolos ke 16 Besar Liga Champions, Ada Kejutan
Bahkan di Kalkuta, 6 dari 10 pasien yang dirawat di ICU sudah tidak mempan antibiotik. Kumannya macam-macam.
Ada yang disebut Staphylococcus aureus dan Acinetobacter baumannii--yang keduanya ini menyebabkan pneumonia. Efeknya terhadap pasien ya harus dipasang ventilator dan berisiko meninggal.
Bisa juga kuman bernama e.coli (Escherichia coli) maupun Klebsiella pneumoniae. Ini juga menyebabkan orang harus dipasang ventilator.
Di beberapa kasus di India didapati bahwa ada juga yang resistan terhadap antibiotik yang kuat dan yang baru bernama Carbapenem.
BACA JUGA:Kondisi Rizky Billar Terbaru Setelah Jadi Tersangka Kasus KDRT, Pengacar Kondang Siap Mendampingi
BACA JUGA:Resmi Berakhir! Ini Pemenang YGEC 2022 yang Berhasil Membawa Motor Yamaha Gear 125
Data menunjukkan kalau setahun terakhir telah terjadi kenaikan 10 persen yang resisten dan ini masalah berat banget di dunia, khususnya di India.
Sebut saja di Kolkata. Tadinya semua orang yang terinfeksi di sana, 65 persennya berhasil diatasi dengan antibiotik lini 1. Nah, sekarang turun. Yang berhasil diobati dengan antibiotik lini 1 itu cuma 43 persen. Jadi ini masalah serius.
Resistan terhadap antibiotik ini sebetulnya masalah natural. Artinya bakteri kan prinsipnya juga ingin tetap hidup, sehingga membuat dirinya menjadi resistan terhadap antibiotic. Namun, menjadi masalah besar, ketika angka kejadiannya amat dipercepat oleh salah guna antibiotik.