Radarcirebon.com, CIREBON- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, melalui Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) mengadakan kegiatan Gerakan Nasional Aksi Bergizi serentak di SMP sederajat dan SMA sederajat di wilayah Kabupaten Cirebon, pada hari Rabu 26 Oktober 2022.
Kepada Radar, Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, dr. Hj Neneng Hasanah MM, melalui Kepala Bidang Kesmas dr. Muhamad Sudiyono menuturkan, remaja rentan mengalami kurang gizi pada periode puncak tumbuh kembangnya, termasuk kurang zat besi. Hal ini disebabkn kurang asupan zat gizi dlm makanan sehari-hari karena pola makan yang salah. Remaja kurang gizi bisa berisiko besar menjadi ibu yg melahirkan bayi stunting.
Oleh karena itu ujarnya, secara serentak se Indonesia remaja putri tingkat SMP dan SMA melakukan gerakan Aksi Bergizi dengan diisi kegiatan senam bersama, sarapan bersama, dan minum tablet tambah darah bersama, kemudian diinput ke aplikasi CERIA. “Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, khususnya remaja putri atau siswi SMPdan SMA se Kabupaten Cirebon dapat rutin mengkonsumsi tablet tambah darah, serta makan makanan gizi seimbang sebagai salah satu upaya pencegahan stunting,”ujarnya.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di 60 sekolah tingkat SMP dan SMA di wilayah 60 Puskesmas se -Kabupaten Cirebon. Adapun lokus kegiatan yang turut dipantau secara nasional ialah di SMPN 1 Weru dan MTsN 11 Cirebon. Tujuan kegiatan ini adalah guna meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja dalam pencegahan dan penanggulangan anemia. Memfasilitasi upaya kolaborasi antara Sektor Kesehatan (Dinas Kesehatan) dengan Sektor Pendidikan (Dinas Pendidikan, dan Kemenag) dalam pemberian tablet tambah darah sebagai upaya mencegah dan menanggulangi anemia pada remaja putri. Serta, berperilaku sehat dan bersih dengan selalu olahraga rutin dan selalu melakukan sarapan pagi.
“Kurang zat besi (Fe) dan zat gizi lain yang penting untuk tumbuh kembang (Zinc) menyebabkan remaja mengalami anemia, dan sering sakit-sakitan yang akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Anemia gizi besi sebenarnya tidak perlu terjadi bila asupan makanan sehari-hari mengandung cukup zat besi, terutama pangan hewani yang kaya akan zat besi (hati, ikan, daging, telur, dll). Alternatif lain sumber zat besi yang berasal dari pangan nabati seperti daun singkong, kangkung, sayuran hijau lainnya. Apabila dari makanan tidak tercukupi maka perlu suplementasi tablet tambah darah,” jelasnya.
BACA JUGA:Hadapi Tantangan Ekonomi, BRI Siapkan 4 Skenario Mitigasi Risiko & Strategi
Dari masalah gizi pada remaja putri tersebut, diperlukan upaya peningkatan status gizinya, dengan pemenuhan kebutuhan gizi untuk tumbuh kembang yang optimal, selain itu remaja perlu suplementasi gizi guna meningkatkan status gizi dan kesehatannya, salah satunya suplementasi zat besi (Fe) / Tablet Tambah Darah (TTD).
Pada kesempatan itu, pelajar SMPN 1 Weru, Shifa Amelia mengatakan, Gerakan Nasional Aksi Bergizi sangat penting. Salah satunya, minum tablet tambah darah, makan makanan yang sehat / bergizi, dan juga melakukan aktivitas fisik.
“Gerakan Aksi Bergizi penting untuk meningkatkan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri, sekaligus juga memperbaiki perilaku mengonsumsi gizi seimbang,”kataya.
BACA JUGA:Doa Nikita Mirzani Setelah Ditahan di Serang, Sebut Nama Allah