Urine Keruh
Pada urine yang keluar dan jumlah atau volumenya berkurang juga ditandai dengan warnanya yang keruh. Bila mendapati kondisi ini, tentu bunda harus waspada dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk penanganan selanjutnya.
BACA JUGA:Hasil Laga Uji Coba TC di Turki: Timnas Indonesia U-20 Harus Akui Keunggulan Tuan Rumah 1-2
BACA JUGA:Distributor Bahan Bangunan PT Indo Kreasi Perkasa Terlilit Perkara PKPU
Diare dan Demam
Pada beberapa kasus, diare dan demam menjadi gejala awal yang muncul. Bila anak sedang mengalami batuk, pilek, flu maupun diare, bunda harus melakukan pengawasan ekstra terhadap produksi urine.
Menurut dr Fariz, beberapa kasus teridentifikasi anak-anak yang mengalami gagal ginjal akut biasanya mengalami infeksi baik saluran pernafasan maupun penceraan.
Jika infeksi saluran pernafasan biasanya ditandai dengan flu, demam, batuk, dan pilek. Kemudian jika infeksi saluran pencernaan ditandai dengan demam, nyeri perut, mual, dan muntah.
"Memang Menkes sudah menyatakan teridentifikasi anak yang mengalami gagal ginjal karena obat," kata dr Fariz, saat Podcast di Graha Pena.
BACA JUGA:Tak Ada Lagi Desa Tertinggal di Purwakarta, Uu Ruzhanul: Bangun Desa, Tata Kota
BACA JUGA:FKUB Kota Cirebon Gelar Seminar Moderasi Beragama, Inilah Tujuannya
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah dalam hal ii Kemenkes telah bergerak melakukan penanganan kasus Gangguan Ginjal Akut (GGA) dan hasilnya mulai terlihat.
Sementara ini, tidak ada penambahan jumlah kasus baru sejak tanggal 22 Oktober 2022. Data terakhir, terdapat 251 kasus gagal ginjal akut yang berasal dari 26 provinsi.
Sekitar 80 persen kasus terjadi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sumatera Barat, Bali, Banten, dan Sumatera Utara.
Persentase angka kematian ada di 56 persen atau sebanyak 143 kasus. Penambahan 6 kasus, termasuk 2 kematian, yang dilaporkan bukanlah kasus baru.
BACA JUGA:Baznas Kota Cirebon Sukseskan ICON UCE 2022, Buka Layanan Cek Kesehatan Gratis