Radarcirebon.com, JAKARTA - Kasus Leptospirosis muncul di tengah musim hujan, dan biasanya daerah yang mengalami banjir. Karena itu, masyarakat harus waspada.
Dilaporkan bahwa sejak Januari sampai dengan Agustus 2022, di wilayah Jawa Tengah telah tercatat 374 kasus Leptospirosis dan sudah 54 pasien meninggal dunia.
Data kasus Leptospirosis tersebut bersumber dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah. Sementara di Kota Semarang, sampai dengan September sudah terjadi 22 kejadian dengan 6 pasien meninggal dunia.
Dilansir dari Pandemic Talks, Leptospirosis adalah penyakit yang menular dan bisa ditularkan melalui kencing tikus. Penyakit ini, umumnya menyebar saat musim hujan dan banjir sudah surut.
BACA JUGA:Penyebab Gagal Ginjal Akut Pada Anak Versi Kemenkes dan RSUP Dr Sardjito, Ada Perbedaan
BACA JUGA:3 Gejala Gagal Ginjal Akut Pada Anak, Bunda Harus Waspada Bila Terjadi Hal Ini
Karena itu, daerah yang kerap mengalami banjir pada musim penghujan, harus mewaspadai adanya infeksi ini.
Lalu, apa sebenarnya Leptospirosis? Ini adalah penyakit yang dipocu oleh bakteri Leptospira dan bisa masuk lewat makanan, luka yang terbuka, mata bahkan hidung.
Bakteri Leptospira dalam menginfeksi dari organ selaput lendir tersebut, kemudian menyebabkan gejala seperti lemah, letih, lesu, mata memerah, kulit kekuningan, sakit kepala, nyeri otot betis.
Karena itu di tengah musim penghujan dan situasi yang kerap banjir, masyarakat perlu melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan.
BACA JUGA:Bacaan Sholawat Ibrahimiyah, Banyak Keutamaan Karena Diajarkan Langsung oleh Rasulullah
BACA JUGA:Farhat Abbas Singgung Lesti Kejora Lagi: Lebih Parah dari Baim Wong
Kemudian memperhatikan kebersihan makanan dan minuman. Merawat dan menutup luka dengan baik untuk mencegah infeksi kuman atau bakteri.
Saat melakukan pembersihan lingkungan termasuk setelah banjir surut, agar memakai alas kaki dan tangan yang memadai.
Tidak kalah penting adalah rajin mencuci tangan, untuk mencegah adanya bakteri masuk lewat selaput lendir saat tangan menyentuh muka, hidung atau makanan.