Nama Bandara Kertajati Majalengka Usul Diganti, Forum Pengusaha Cirebon: Habibie International Airport

Selasa 01-11-2022,10:35 WIB
Reporter : Azis Muhtarom
Editor : Yuda Sanjaya

Radarcirebon.com, CIREBON - Nama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, di Kabupaten Majalengka, diusulkan diganti oleh Forum Pengusaha Cirebon yang digawangi Ir Soenoto.

Dijelaskan Ir Soenoto, nama Bandara Kertajati di Majalengka, perlu memakai sosok yang sudah terkenal secara internasional. Misalnya, Habibie International Airport.

Menurut bos PT Toyamilindo itu, nama Bandara Kertajati Majalengka akan menentukan daya tarik orang untuk berkunjung ke wilayah Cirebon dan menggerakan perekonomian.

"Kami mengusulkan namanya jadi Habibie International Airport. Di dunia penerbangan, siapa sih yang tidak kenal dengan Pak Habibie?" sebut Soenoto, saat ditemui di kawasan Stadion Bima, Kota Cirebon.

BACA JUGA:Ekspresi Senyum Geli Bharada E Dengar Kesaksian ART Ferdy Sambo Lalu Berikan Bantahan

BACA JUGA:Forum Pengusaha Cirebon Desak Tol Cisumdawu Segera Beroperasi

Dengan menggunakan sosok terkenal seperti BJ Habibie, akan memberikan daya tarik tersendiri secara internasional bagi kawasan Majalengka dan Cirebon.

2

"Kalau sudah dikenal, pasti akan banyak yang berkunjung. Karena di dunia penerbangan, siapa yang tidak kenal dengan Pak Habibie," tegasnya.

Dalam keterangan pers tersebut, Ir Soenoto dan Forum Pengusaha Cirebon menyampaikan sejumlah usul bagi pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten hingga pemerintah pusat.

Pertama, meminta kepada Bupati Cirebon untuk memperbaiki infrastruktur jalan penghubung antar wilayah yang saat ini kondisinya samgat memprihatinkan. Misalnya jalan dari Tegalwangi ke arah Cangkring, kemudia dari Trusmi ke arah Gamel.

BACA JUGA:MU Posting Cipung Anak Raffi Ahmad di Instagram, Langsung Geger

BACA JUGA:Kontingen Porsenitas Kota Cirebon Diberangkatkan, Simak Pesan Wakil Walikota untuk Para Atlet

Padahal, di kawasan tersebut banyak kantong-kantong perekonomian produktif masyarakat. Di sisi lain, infrastruktur jalan diyakini sebagai urat nadi pertumbuhan perekonomian.

“Kalau ada dua kota mati, ketika di antara keduanya dibangun jalan, pasti aktivitas perekonomiannya akan menggeliat lagi dan terus berkembang,” ujarnya.

Kedua, pihaknya meminta kepada Gubernur Jawa Barat maupun pemerintah pusat, untuk memindahkan ibukota Provinsi Jawa Barat ke kawasan Cirebon.

Kategori :