Radarcirebon.com, CIREBON - Ekowisata Mangrove Pangarengan, Kabupaten Cirebon, diharapkan menjadi alternatif wisata baru berbasis alam.
Tidak sekadar menikmati hutan bakau, Ekowisata Mangrove Pangarengan Cirebon, juga menyajikan wisata susur sungai sampai dengan treking.
Menariknya, ekosistem di Ekowisata Mangrove Pangarangan Cirebon juga masih asri. Pengunjung bisa melihat satwa khususnya burung yang hidup di area pesisir.
Kemudian terdapat spot untuk selfie, menyusuri sungai dengan perahu atau aktivitas treking di jalur yang sudah dibuat di destinasi wisata tersebut.
BACA JUGA:Pengakuan Oknum Nakes Mesum di Puskesmas Kaliwedi Cirebon: Berpacaran, Baru Sekali
BACA JUGA:UMKM Juara Award, Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat Beri Motivasi kepada Pelaku Usaha
Pengunjung juga bisa menyewa perahu nelayan untuk menuju lokasi wisata. Perjalanan menggunakan perahu menyusuri sungai tentu menjadi keseruan tersendiri.
Begitu memasuki area hutan, rimbunnya pepohonan mangrove yang kebanyakan berusia cukup tua, bisa menjadi latar belakang foto menarik.
Untuk fasilitas treking di lokasi tersebut, memang baru dibuat sepanjang kurang lebih 100 meter. Tetapi, nantinya akan terus diperpanjang.
Meski berada di area pesisir, tetapi pengunjung tidak perlu khawatir, karena hutan mangrove sangat rimbun. Sehingga dijamin tidak akan kepanasan dengan terik matahari.
BACA JUGA:AC Milan Lolos ke Babak 16 Besar Liga Champions 2022, Penantian 8 Tahun
BACA JUGA:Tim Sepak Bola Kota Cirebon Hari Ini, Laga Penentuan Lawan Kabupaten Bogor
Koordinator Penggerak Wisata Pangerangan (Pespa), Zaenudin mengatakan, keberadan ekowisata mangrove tersebut merupakan inisiasi dari pemuda desa.
Awalnya, para pemuda desa termasuk dirinya, melihat adanya potensi pariwisata. Mengingat kawasan hutan mangrove tersebut usianya sudah puluhan tahun.
Dulunya, kawasan ini seringkali menjadi tempat berburu burung. Namun, sekarang ini sudah dilarang dan tidak ada lagi yang melakukan perburuan liar.