Isu Rasis Menyeruak Jelang Piala Dunia 2022, Hubungan Prancis dan Qatar Meregang

Selasa 08-11-2022,23:03 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

Radarcirebon.com, PARIS - Salah satu media Prancis Le Canard enchainé edisi Oktober membuat edisi khusus tentang Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Tak hanya itu, pemerintah kota Paris juga mengatakan tidak akan menayangkan siaran langsung Piala Dunia Qatar 2022.

Dalam edisi tersebut, surat kabar Prancis menerbitkan sebuah karikatur yang mengesankan Qatar sebagai teroris.

BACA JUGA:Buruan! Tiket Kereta Api Libur Nataru 2022-2023 Sudah Bisa Dipesan dari Sekarang

Karikatur tersebut mendapatkan hujatan dari pengguna media sosial yang mengatakan bahwa surat kabar tersebut telah menyebarluaskan secara terang-terangan tentang islafobia dan rasisme.

Dalam karikatur tersebut mengambarkan tujuh orang yang berjanggut dan bertuliskan Qatar dan nomor pemain di bagian dadanya.

Tujuh tersebut terlihat sedang bermain bola sambil membawa berbagai senjata, mulai dari parang, senapan dan peluncur roket.

BACA JUGA:Dianggap Sebagai Keluarga, 459 Group Berangkatkan Umrah Karyawannya

Salah satu pemain pada gambar tersebut terlihat menggunakan ikat penggang yang derisikan seperti bahan peledak atau dinamit.

Lima orang di gambar itu menggunakan jubah dan kemeja serta celana hitam dengan balaclava menutupi wajah mereka.

Salah satu pemilik akun twitter mengungkapkan bahwa Le Canard Enchaîné menerbitkan kartun yang tercela yang menunjukkan rasisme dan kebencian terhadap Islam secara terang-terangan.

BACA JUGA:Tingkatkan Kekuatan Fisik Pemain Timnas Indonesia U-20, Shin Tae Yong Berikan Program Latihan Ini

“Mereka menggambarkan Qatar sebagai emirat otoriter dan tim nasionalnya sebagai teroris,” tulis akun tersebut.

“Dari isu yang dibuat oleh Le Canard enchainé tentang Qatar, kita tidak dapat membayangkan seberada dalam kebencian, penghinaan, dan penghinaan Prancis pada Qatar,” komentar pengguna twitter lainnya.

Terkait dengan karikatur tersebut, Hamad Al-Kawari yang merupakan menteri dan presiden Perpustakaan Nasional Qatar, meminta Prancis untuk menunjukkan rasa sportivitas meskipun hanya sedikit saja.

Kategori :