Lantaran kejadian tersebut, sejumlah agenda G20 juga tertunda. Bahkan pimpinan negara-negara G7 menggelar rapat mendadak.
BACA JUGA:UMK Jawa Barat 2023 Naik, Begini Cara Menghitung Besarannya
BACA JUGA:Viral! SMA Tidak Boleh Ada Pungutan, Kang Emil: Harus Izin Tertulis dari Gubernur
Pemerintah Polandia juga mengadakan pertemuan darurat dewan keamanan dan pertahanan nasional negara itu dan Presiden Andrzej Duda mengatakan "sangat mungkin" bahwa dia akan menyerukan penerapan Pasal 4 piagam Organisasi Perjanjian Atlantik Utara.
Di mana para anggota berunding ketika integritas teritorial suatu negara atau keamanan telah terancam.
Sementara Kementerian Luar Negeri Polandia mengatakan rudal itu buatan Rusia, Duda mengatakan kepada wartawan, "Kemungkinan besar itu adalah rudal buatan Rusia, tapi ini semua masih dalam penyelidikan saat ini."
Dia menambahkan, "Kami tidak memiliki bukti konklusif saat ini tentang siapa yang meluncurkan rudal ini."
BACA JUGA:Cukup Rp39,31 Triliun, Laba BRI dalam 9 Bulan
Baik militer Rusia dan Ukraina dapat menggunakan rudal buatan Rusia era Soviet, catat analis militer.
Sementara itu di Bali, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah meminta semua pihak menghentikan perang dan menempuh perdamaian.
"Indonesia menyerukan agar pihak-pihak yang berseberangan untuk mengupayakan cara-cara damai," kata teuku Faizasyah, di Media Center, Bali International Convention Center, Rabu, 16, November 2022.
Dia mengatakan, Indonesia mengikuti perkembangan terkait informasi tersebut jatuhnya rudal tersebut. "Indonesia mengikuti dan dekat dengan perkembangan ini. Tentunya dalam beberapa waktu ke depan, akan banyak informasi lagi yang kita terima," ucapnya.
BACA JUGA:Sunah Rosul, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Rabu, Insya Allah Diijabah
BACA JUGA:Terbaru! Daftar Obat yang Aman dari Etilen Glikol Dirilis Kemenkes, Bunda Silakan Disimak
"Itu bisa memberikan gambaran lebih komprehensif atas perkembangan yang terjadi pada saat sekarang," sambungnya.