BACA JUGA:Timnas Indonesia U-20 Kalah Telak 0-6 dari Prancis, Shin Tae Yong: Mereka Kelelahan
Dia menjelaskan, bahwa berdasarkan sejumlah catatan, termasuk dari Purwaka Caruban Nagari disebutkan, bahwa pada tahun 1405, Laksamana Cheng Ho singgah di Pelabuhan Muara Jati dan tinggal selama 7 hari.
Disitu, belum disebutkan adanya pemukiman Cirebon, termasuk di Lemahwungkuk yang merupakan pemukiman pertama yang berdiri di Cirebon.
“Selain itu, berdasarkan sumber sumber dari Portugis juga disebutkan, hingga dua dekade di awal abad 15, masih menyebutkan 5 bandar di pantai utara bagian barat milik Kerajaan Sunda. Belum disebutkan adanya Cirebon, Pesambangan atau Amparan Jati,” paparnya.
Sementara itu, Sejarawan Cirebon, R Subagdja mengatakan bahwa dalam membicarakan Hari Jadi, ada dua hal yang dibahas, yakni hari jadi terbentuknya perkampungan/desa atau pedukuhan dan hari jadi terbentuknya sistem pemerintahan.
BACA JUGA:Geger Chemtrail dan Banyak yang Sakit Tenggorokan, Segera Kumur Air Garam, Cek Fakta Dulu
Terbentuknya pedukuhan di Cirebon sendiri, selama ini didasarkan pada Carita Purwaka Caruban Nagari yang ditulis oleh Pangeran Arya Carbon pada tahun 1720 M.
Di mana dalam Carita Purwaka Caruban Nagari disebutkan bahwa Pangeran Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana atau Mbah Kuwu setelah berguru agama islam kepada Syekh Datul Kahfi.
Oleh gurunya tersebut dianjurkan oleh gurunya untuk membuka pedukuhan di Kebon Pesisir Lemahwungkuk.
Peristiwa Mbah Kuwu Babad Alas inilah yang kemudian dijadikan patokan dan sejarah lahirnya Pedukuhan Cirebon dan setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Jadi Cirebon.
BACA JUGA:Kejagung Bakal Menggugat Pelaku Peredaran Obat Sirup Tercemar Zat Berbahaya Secara Perdata
Sejauh ini, baik sejarawan, budayawan dan juga pemerintah telah mengganggap bahwa peristiwa tersebut sebagai tonggak berdirinya Cirebon sekaligus Hari Jadi Pemerintah Kota Cirebon.
Namun selama ini, peringatan Hari Jadi Cirebon yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Cirebon didasarkan pada Perda 24/1996 disebutkan bahwa Hari Jadi Cirebon jatuh pada tnggal 1 Muharram tahun 791 H.
“Kalau begitu, berarti peristiwa Mbah Kuwu babad alas terjadi pada tahun 1369 M,” jelas R Subagja dalam pemaparannya.
Jika demikian, lanjutnya, terjadi kerancuan. Di mana berdasarkan Carita Purwaka Caruban Nagari, Mbah Kuwu justru melakukan babad alas pada tahun 1445 Masehi, bukan 1369 M.