Sementara itu, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan, penyebab gempa cianjur adalah pergerakan dari Sesar Cimandiri.
Dikatakan dia, Sesar Cimandiri bergerak kembali dan memicu terjadinya gempa yang berpusat atau episenter di darat.
Sebagai informasi, sesar adalah bidang rekahan yang kerap terjadi pergeseran antara satu blok dengan blok batuan lain.
BACA JUGA:Wagub Uu Jadi Iman dalam Sholat Gaib untuk Korban Gempa Cianjur
Sesar juga disebut dengan patahan. Sedangkan area Sesar Cimandiri menurut Jurnal Universitas Padjadjaran merujuk pada dua segmen.
Segmen Barat adalah Pelabuhan Ratu sampai dengan Perbukitan Walat. Kemudian Segmen Timur mulai dari Perbatasan Sukabumi-Cianjur sampai dengan Gunung Tangkuban Parahu.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, di wilayah Jawa Barat terdapat beberapa sesar aktif dengan potensi gempa magnitudo tertarget.
Yakni, Sesar Cimandiri Rajamandala dengan magnitudo tertarget 6,6, Cimandiri Nyalindung-Cibeber magnitudo tertarget 6,5, Baribis-Kendeng (Cirebon 1) magnitudo tertarget 6,4, Cimandiri dengan magnitudo tertarget 6,7.
BACA JUGA:Wagub Uu Jadi Iman dalam Sholat Gaib untuk Korban Gempa Cianjur
BACA JUGA:Diana Sastra dan Cheppi Oi Meriahkan Ngamen Bareng di Posko Peduli Cianjur Polresta Cirebon - IJTI
Demikian penjelasan mengenai gempa Cianjur 21 November 2022 termasuk dugaan penyebab, karenanya tidak bijak bila mengaitkan dengan adzab atau sejenisnya.
Apalagi, sesuai fakta bahwa koran Radar Cianjur dengan judul: Cianjur Ikut Kontes Gay Nasional diterbitkan 4 tahun yang lalu, bukan 2 hari sebelum gempa terjadi.