RADARCIREBON.COM - Para ahli mengungkapkan, bumi saat ini memasuki fase kepunahan keenam terhitung dari fase ketika dinosaurus punah 65 juta tahun yang lalu.
Terhitung bulan November 2022 ini, populasi manusia yang ada dimuka bumi berjumlah delapan miliar jiwa.
Bertambahnya jumlah manusia tersebut tidak berbanding lurus dengan keadaan dunia yang memburuk.
BACA JUGA:Bos Obat Jadi Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut, Pabriknya Ada di Depok
Hasil studi Living Planet di tahun 2022, 30 persen dari keanekaragaman hayati yang dapat diperbaharui sudah digunakan sebagai bahan makanan manusia.
Hal itu diperburuk dengan angka deforestasi yang mencapai 80 persen.
Akibatnya adalah adanya spesies-spesies yang jumlahnya makin sedikit dan terancam punah.
BACA JUGA:Konflik Keluarga Keraton Kasepuhan Makin Panas, Pertemuan Deadlock, Keraton Akan Digembok
Musnahnya spesies-spesies itu apabila ditambah dengan tingginya kebutuhan manusia pada makanan dan energi diyakini akan mengakibatkan kepunahan.
Sebagaimana diketahui, keberlangsungan hidup manusia di dunia sangat bergantung pada mahluk hidup lainnya yaitu hewan dan tumbuhan.
Ketika hewan dan tumbuhan jumlahnya semakin sedikit, maka manusia tidak bisa lagi memenuhi kebutuhannya.
BACA JUGA:Pernikahan Ibu yang Buang Bayi di Majalengka, Simak Doa Menyentuh AKBP Edwin
Menurut WWF, fase kepunahan diperkirakan terjadi 1.000 sampai 10.000 kali lebih cepat daripada seharusnya akibat perilaku manusia.
Menurut Gerardo Ceballos, profesor di National Autonomous University menjelaskan betapa besarnya dampak perilaku manusia pada kepunahan serta kapan kemungkinan buruk itu terjadi.
“50 tahun lalu, spesies yang terancam punah sangat spesifik. Ada yang berukuran besar, berupaya menyerang manusia dan lainnya."