"Karakter gempa kerak dangkal dengan frekuensi tinggi ini akan banyak menimbulkan kerusakan karena guncangan tanah yang dibangkitkan sangat kuat," katanya.
BACA JUGA:3 Manfaat Kulit Jeruk yang Jarang Diketahui, Ampuh Menangkal Penyakit Kronis
BACA JUGA:Kepala BKD Jabar Meninggal Dunia, Kecelakaan di Tol Cipali
Tidak heran jika gempa Cianjur dengan kedalaman dangkal ini kaya akan frekuensi tinggi sehingga menimbulkan guncangan yang besar, hingga menciptakan kerusakan yang parah.
Gelombang gempa dengan konten frekuensi tinggi ini akan diperparah jika wilayah yang dilanda gempa tersusun oleh tanah lunak dan tebal.
Sehingga terjadi resonansi gelombang seismik yang berujung pada terjadinya amplifikasi atau penguatan guncangan gempa.
Gempa kerak dangkal juga sangat berpotensi menimbulkan rekahan permukaan (surface rupture) sehingga bisa lebih merusak bangunan di jalur sesar.
BACA JUGA:Beres Bikin Laporan, Pria Ini Dikatain Pelit oleh Polisi, Pak Kapolsek Langsung Minta Maaf
BACA JUGA:Seperti Film Laga, DPO Kasus Korupsi Kejar-kejaran dengan Polisi di Jalan Tol, Siapa Dia?
Bangunan apa pun yang dibangun di atas jalur sesar aktif akan mengalami kerusakan saat sesar mengalami pergeseran.
Gempa kerak dangkal umumnya diikuti serangkaian gempa susulan yang cukup banyak karena lapisan kerak dangkal batuannya relatif heterogen dan tergolong rapuh (brittle).
Batuan semacam ini jika mengalami deformasi atau patahan dapat memproduksi serangkaian gempa susulan.
Seperti diketahui, sampai dengan Jumat, 25, November 2022 pukul 06.00 WIB sudah terjadi 236 kali gempa susulan Cianjur.
BACA JUGA:Petani di Japura Bakti Cirebon Tersambar Petir saat di Sawah, Langsung Meninggal Dunia
BACA JUGA:Donor Darah Kolaborasi Kemanusiaan
Dengan magnitudo terbesar 4,2 dan paling kecil adalah 1,2. Hal itu berdasarkan data BMKG.