Kualitas Raskin Buruk, DPRD Panggil Bulog

Selasa 17-12-2013,10:42 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

MAJALENGKA–Rendahnya kualitas beras miskin (raskin) di Kabupaten Majalengka selama beberapa bulan terakhir, membuat Komisi B DPRD Majalengka memanggil jajaran Bulog Drive III Cirebon untuk dimintai klarifikasi terkait permasalahan ini, Senin (16/12). Ketua Komisi B DPRD Majalengka Otong Syuhada SH MH menyebutkan, agenda pemanggilan ini didasari atas aduan-aduan yang diterima pihaknya dari masyarakat perihal rendahnya kualitas raskin. Kondisi ini, kata Otong, telah terjadi semenjak beberapa bulan terakhir. “Banyak laporan ke kita jika beras raskin yang diterima masyarakat kualitasnya buruk. Bahkan tidak layak dikonsumsi. Ada yang bilang banyak batunya, banyak kutunya, berasnya bubuk dan lain-lain,” ujarnya. Dikatakan, ketika dilakukan sidak ke gudang Bulog Kasokandel beberapa waktu lalu, memang ditemukan kondisi demikian. Dari hasil ini, pihaknya langsung berencana memanggil pihak Bulog untuk mengklarifikasi temuan ini. “Baru terlaksana sekarang, jadi kita langsung mengkonfirmasi pihak Bulog. Karena secara kualitas memang buruk. Kaitannya dengan kuantitas, setelah mendengar pemaparan pihak Bulog, hingga tiga bulan ke depan stok raskin masih aman,” jelasnya, diamini anggota Komisi B lainnya Ir Sumpena. Sementara itu, Kepala Bulog Sub Drive III Basirun mengakui jika kualitas beras raskin akhir-akhir ini cenderung memburuk. Hal ini, karena waktu penyimpanan beras di gudang Bulog terlalu lama, sehingga mengakibatkan kondisi beras menurun termakan waktu. “Memang dilematis, kalau cepat kita salurkan nanti memperngaruhi harga pasar. Kalau disimpan terlalu lama ya kondisinya menurun. Kan kualitas beras yang kita beli dari petani patokannya yang sesuai dengan harga,” ujarnya. Dia menyebutkan, patokan Bulog untuk membeli beras dari petani berdasarkan Inpres Nomor 3 tahun 2012, ditetapkan harga patokan pemerintah senilai Rp6.600 per kilogramnya. “Kalau kita minta HPP dinaikkan, pasti harga beras normal juga ikut naik. Akibatnya harga beras-beras normal lainnya bisa lebih tinggi dari harga yang sekarang. Sekarang saja sudah ada harga eceran beras jenis tertentu yang menyentuh Rp10 ribu per kilogramnya,” imbuhnya. (azs)

Tags :
Kategori :

Terkait