"Agar bisa masuk dalam cabor di Olimpiade, maka pencak silat harus dikenal banyak negara. Silat bukan hanya milik Indonesia saja, harus mendunia," ujarnya.
Asep sudah beberapa kali ikut menyosialisasikan pencak silat ke beberapa negara dunia seperti Kazhakstan dan Kirgistan.
Ia mengaku tidak khawatir jika nantinya banyak negara lain yang mahir dalam pencak silat.
"Justru sangat senang, dan tentu harus semakin memacu dan menjadikan tantangan untuk kita agar semakin berprestasi," tuturnya.
BACA JUGA:DKIS Kota Cirebon Luncurkan Landing Page, Inilah Fungsinya
Sejumlah prestasi pencak silat diraih Indonesia antara lain di Asian Games 2018 lalu, dari 16 kelas pertandingan cabang olahraga pencak silat, Indonesia berhasil menyabet 14 medali emas dan 1 medali perunggu.
Tim pencak silat Indonesia juga sukses menyabet gelar juara umum di ajang The 19th World Pencak Silat Championship 2022 atau Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2022 yang berlangsung di Melaka, Malaysia, pada 25-31 Juli 2022.
Indonesia berhasil meraih 11 medali emas, sembilan medali perak, dan delapan perunggu dalam kejuaraan dunia tersebut.
BACA JUGA:Tabrak Tanki Tinja di Jalan Baru Lingkar Timur Kuningan, Pemotor Tewas
Pemersatu Bangsa
Seperti diketahui, tradisi Pencak Silat ditetapkan oleh Unesco sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada Sidang ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage, yang berlangsung di Bogota, Kolombia, 9-14 Desember 2019.
Tradisi pencak silat terdiri dari tradisi lisan, seni pertunjukan, ritual dan festival, kerajinan tradisional, pengetahuan dan praktik sosial serta kearifan lokal.
Unesco mengakui bahwa pencak silat telah menjadi identitas dan pemersatu bangsa Indonesia. Tradisi pencak silat mengandung nilai-nilai persahabatan, sikap saling menghormati dan mempromosikan kohesi sosial.
BACA JUGA:Satreksrim Polresta Cirebon Ungkap Tujuh Kasus Curat, Curas dan Curanmor
Oleh karena itu, Unesco menilai tradisi pencak silat dapat diadopsi dan berkembang dengan baik di berbagai wilayah di Indonesia.
Dengan ditetapkannya pencak silat sebagai warisan budaya tak benda, Indonesia berkomitmen untuk senantiasa menjaga kelestarian pencak silat, di antaranya melalui pendidikan pencak silat yang tidak hanya fokus pada aspek olah raga dan bela diri, namun sebagai bagian dari kurikulum seni dan budaya.