SWEDIA, RADARCIREBON.COM – Alquran dirantai dan digantung di Swedia. Hal ini dianggap sebagai ancaman sekaligus penistaan agama.
Alquran dirantai dan digantung dilaporkan pihak masjid di Stockholm, Swedia. Mereka mengecam serangan terbaru di fasilitas mereka.
Serangan yang dimaksud adalah salinan Alquran yang rusak dibiarkan dirantai dan digantung di depan pintu masuk masjid.
Seperti dilansir Koran Radar Cirebon dari Antara, kondisi tersebut dirilis pihak Masjid Pusat Stockholm pada Jumat (9/12/2022) pekan lalu.
Pihak masjid mengaku kerap mengalami ancaman seperti itu. Mereka juga menilai tindakan kaum rasis tersebut sebagai penghinaan.
BACA JUGA:Tol Cisumdawu akan Dioperasikan untuk Nataru 2022 Sampai Seksi 3 GTO Cimalaka
BACA JUGA:Erik Ten Hag Lindungi Marcus Rashford Dari Godaan PSG: Dia Punya Potensi Besar
“Mengikat Alquran dan menggantungnya di jeruji taman di sebelah pintu masjid adalah penghinaan terhadap kaum Muslim,” tulis pihak masjid di akun Facebook.
“Masjid kami dan jamaah kami mendapat banyak ancaman. Kaum rasis selalu melakukan upaya baru untuk mencoreng orang-orang yang tidak seperti diri mereka,” katanya.
Sebuah pernyataan menyebutkan bahwa pihak masjid memutuskan untuk membagikan foto dan informasi untuk menarik perhatian dari jamaah dan masyarakat sekaligus untuk mencegah kejahatan rasial menjadi hal yang lumrah.
Namun, serangan tersebut tidak asing sebab masjid tersebut pernah menjadi sasaran serangan Islamophobia di masa lalu, seperti ketika tulisan dan grafiti anti-Islam dicoret di pintu masjid.
Alquran dilecehkan beberapa kali di Swedia. Tindakan ini terus berulang dan belum ada penangan khusus.
BACA JUGA:Delapan Pesilat Jabar Perkuat Kontingen Indonesia di Sea Games Kamboja 2023
BACA JUGA:Bupati-Wali Kota se-Jawa Barat Diberi DIPA dan TKD 2023 oleh Pemdaprov Jabar
Rasmus Paludan, seorang berkewarganegaraan Swedia dan Denmark, yang juga pemimpin kelompok sayap kanan partai anti-imigrasi Denmark kerap melakukan tur pembakaran Al Quran di dua negara Skandinavia tersebut meski muncul protes yang memicu kerusuhan.