“Kami proyeksikan, program ini akan mengoptimalkan pemanfaatan SPBG milik Pertamina yang dibangun menggunakan dana mandiri dan APBN,” demikian dikatakan Haryo saat Webinar Kedaulatan Energi di UII Yogyakarta, 13 Desember lalu.
“Ada 35 SPBG untuk direaktivasi secara bertahap. Saat ini sudah 3 unit di Semarang yang telah direvitalisasi,” tambahnya.
Haryo menambahkan, bahwa kenaikan harga minyak dunia dan BBM dalam negeri adalah momentum yang tepat untuk optimalisasi gas bumi melalui CNG sebagai pengganti Pertalite.
BACA JUGA:Mau Liburan Akhir Tahun? Simak Baik-baik Himbauan dari Jasamarga Toll Road
Di samping itu, akselerasi gas bumi sebagai BBG oleh PGN akan memberi dampak penghematan bagi masyarakat, subsidi energi dan devisa negara.
“Pada prinsipnya, program nasional CNG untuk kendaraan darat dan kapal nelayan ingin kami tingkatkan,” ungkap Haryo.
“Agar masyarakat punya energi alternatif dengan harga yang lebih murah dan ramah lingkungan. Secara berkelanjutan, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.