BACA JUGA:8 Tingkatan Surga Serta Kenikmatan di Dalamnya Berdasar Alquran, Muslim Perlu Tahu
Haram Hukumnya
Ulama yang mengharamkan (Seperti Ibu Qayyim al-jauziyah, Syeikh Ibn Baz, Shalih al-Utsaimin, Ibrahim bin Muhammad al-huqail, dan lain lain).
Hal ini berlandaskan pada ayat al Quran berikut yang artinya:
Jika kamu kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridlai kekafiran hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridlai kesyukuranmu. (QS. Az Zumar: 7).
Menurut golongan pertama ini, mengucapkan selamat natal termasuk kategori rela terhadap kekufuran.
BACA JUGA:Doa Nabi Yunus yang Bisa Kabulkan Segala hajat, Doanya Ketika Beliau Ditelan Ikan Paus
Seperti dalam sabda Rasulullah SAW berikut:
Bedakanlah dirimu dari orang-orang musyrik, panjangkanlah jenggot dan cukurlah kumis. (HR Al-Bukhari dan Muslim dari Ibn Umar RA)
dan juga sabda berikut yang artinya:
Siapa yang meniru suatu kaum maka ia adalah bagian dari mereka. (HR Abu Dawud dai Ibnu Umar RA).
Dalam kedua hadist di atas, intinya golongan pertama ini juga menganggap hari raya sebagai Syiar agama. Mengucapkan selamat hari raya berarti mengakui "kebenaran" agama tersebut.
BACA JUGA:Sering Dapat Gangguan Jin, Lakukan Dua Ibadah ini untuk Mengusirnya
Padahal menurut mereka, setiap umat memiliki hari besarnya masing-masing. Dan umat Kristiani menjadikan natal sebagai hari besarnya.
Sementara Islam sudah memiliki dua hari raya sendiri.
Diriwayatkan dalam Anas bim Malik RA: ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, beliau bersabda,