Sesungguhnya Allah telah mengganti untuk kalian dua hari tersebut dengan Idul Adha dan Idul Fitri. (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
Dan juga beliau pernah bersabda kepada Abu bakar:
BACA JUGA:Teks Khutbah Jumat Singkat: Hati-Hati Terhadap Istidraj, Jebakan Kenikmatan Duniawi
Hai Abu Bakar, setiap kaum memiliki hari raya, dan inilah hari raya kita. (HR Bukhari).
Para ulama menganggap hari raya non Muslim termasuk hari raya yang baik dan mendatangkan kebaikan bagi umat Islam.
dalam konteks ini al-Hafizh jalaludin al-Suyuthi berkata dalam kitabnya al-Amru bil-Ittiba' wa al-nahyu 'anin al-ibtida sebagai berikut:
“Adapun ucapan selamat dengan simbol-simbol yang khusus dengan kekufuran maka adalah haram berdasarkan kesepakatan ulama, seperti mengucapkan selamat kepada kafir dzimmi dengan Hari Raya dan puasa mereka. Misalnya ia mengatakan, Hari Raya berkah buat Anda, atau Anda selamat dengan Hari Raya ini dan sesamanya. Ini jika yang mengucapkan selamat dari kekufuran, maka termasuk perbuatan haram. Ucapan tersebut sama dengan ucapan selamat dengan bersujud kepada salib. Bahkan demikian ini lebih agung dosanya menurut Allah dan lebih dimurkai daripada ucapan selamat atas minum khamr, membunuh seseorang, perbuatan zina yang haram dan sesamanya. .. Apabila seseorang memang diuji dengan demikian, lalu melakukannya agar terhindar dari keburukan yang dikhawatirkan dari mereka, lalu ia datang kepada mereka dan tidak mengucapkan kecuali kata-kata baik dan mendoakan mereka agar memperoleh taufiq dan jalan benar, maka hal itu tidak lah apa-apa.” (Ibnu Qayyimil Jauziyyah, Ahkam Ahl al-Dzimmah, juz 1 hal. 442).
BACA JUGA:5 Amalan Penghapus Dosa yang Ringan Dijalankan, Sederhana tapi Memiliki Dampak yang Luar Biasa
Demikian hukum mengucapkan selamat Natal, kembali pada diri masing-masing dan tidak menjadi masalah bila tidak mempengaruhi akidah.