Tempat Wisata di Majalengka Ini Disebut Mirip Raja Ampat, Coba Saja ke Bukit Sanghyang Dora

Selasa 27-12-2022,11:30 WIB
Reporter : Ono Cahyono
Editor : Tatang Rusmanta

Keindahan pemandangan malam hari akan cerah semakin terlihat sangat cantik ketika tiba bulan purnama di waktu kemarau, dengan langit yang bersih dan cerah.

Pengelola Bukit Sanghyang Dora, Otang mengatakan, disebutnya wisata yang dikelolanya dengan sebutan Raja Ampat dikarenakan perbukitan ketika melihat dari puncak menyerupai seperti yang ada di Papua.

Dijelaskan bahwa jika Raja Ampat versi aslinya itu perbukitan dikelilingi oleh lautan, di Sanghyang Dora dikelilingi oleh hamparan daratan.

BACA JUGA:Dear Pengguna Knalpot Brong, Perkenalkan Ini Tim Khusus Polres Cirebon Kota

BACA JUGA:Cara Beli Solar Subsidi dengan QR Code di SPBU Majalengka dan Cara Pendaftaran Pengguna Baru

"Sanghyang Dora disebut juga Raja Ampatnya Majalengka, karena apa, perbukitan yang ada di kami ini bentuk bukitnya itu menyerupai di Raja Ampat," tuturnya.

Bedanya, lanjut Otang di Raja Ampat itu versinya lautan. Bukit yang dikelilingi lautan. "Sedangkan di kami (Sanghyang Dora) itu daratan, jadi kalau pengunjung naik ke puncak bisa melihat bukit-bukit seperti di Raja Ampat begitu," ujar Otang saat ditemui di lokasi, Senin (26/12).

Otang menjelaskan, bahwa awal dikenalnya Sanghyang Dora dengan julukan Raja Ampat justru dari pengunjung itu sendiri. Di mana, banyak pengunjung yang berswafoto dengan latar perbukitan yang menyerupai Raja Ampat.

2

"Sebenarnya sudah lama ya, sekitar 3 tahun lalu. Jadi penyebutan itu tidak sengaja, karena banyaknya pengunjung yang berfoto dengan background bukit-bukit itu, sehingga banyak yang bilang mirip seperti di Raja Ampat," ucapnya.

Dijelaskan dia, bahwa Sanghyang Dora sendiri memang dikenal dengan wisata 'camp ground'. Banyak wisatawan dari luar daerah yang sengaja datang untuk bisa menikmati suasana di puncak bukit Sanghyang Dora.

"Sanghyang Dora itu tipe wisata camp ground, karena apa, wisata kami ini harus diawali dengan perjalanan dulu, yaitu pendakian. Waktunya sekitar satu jam setengah dari mulai basecamp sampai ke puncak," jelasnya.

Menurutnya ada 5 pos masing-masing pos itu, pos pertama berada di Bukit Enjoy, pos 2 berada di Bukit Kaya, pos 3 berada di Bukit Karapyak, pos 4 berada di Bukit Panangisan dan pos 5 berada di Bukit Lebak Lutung.

Adapun, pendaki hanya mengeluarkan uang sekitar Rp10 ribu untuk bisa mengunjungi tempat wisata alam ini. Jika waktunya berada di akhir pekan, harganya naik menjadi Rp15 ribu.

Di titik awal wisata ini juga, pengunjung dapat menikmati spot-spot foto yang telah disediakan oleh pengelola.

"Di bawah ada camp ground, cuma itu lebih condong ke family gathering. Ada MCK juga, lapangan kemping, spot-spot foto, musala maupun lainnya. Di atas juga ada toilet juga. Motor dan mobil ukuran sampai elf bisa masuk sampai ke basecamp," ulasnya.

Pihaknya mengimbau kepada pengunjung yang hendak datang ke Sanghyang Dora agar tetap mematuhi prokes. Bagi pengunjung yang ingin kemping di atas harus memperhatikan safety pendakian.

Kategori :