JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Ditengah menipisnya cadangan dan harga minyak bumi yang terus naik, pemerintah melakukan sejumlah upaya untuk mengembangkan bahan bakar alternatif.
Melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pemerintah Pusat mengandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk pengembangan bahan bakar alternatif.
Pengembangan bahan bakar alternatif ini diharapkan akan menjadi pengganti BBM mineral yang saat ini menjadi konsumsi utama masyarakat dunia.
BACA JUGA:Program Kosgoro 1957, Agung Laksono dan Dave Resmikan Rumah Layak Huni di Cirebon dan Indramayu
Adapun BBM pengganti yang dikembangkan adalah BBM Ron 115 yang tentunya melebihi kualitas Pertamax Turbo dengan Ron 98.
Pihak ESDM menjelaskan jika BBM Ron 115 produksi Banyuasin pengganti BBM mineral dan gas, lebih ramah lingkungan karya anak Negeri.
BBM Ron 115 tersebut adalah adalah Bensa atau bensin sawit, Bensa dibuat dengan bahan baku minyak sawit.
BACA JUGA:Fantastis! Militer Indonesia Menjadi Yang Terkuat di Kawasan ASEAN
Menurut ESDM, Bensa ini merupakan bahan bakar yang terbuat dari minyak sawit yang diinisiasi oleh ITB.
Nantinya Bensa ini akan menjadi akan menjadi parameter untuk penyusunan Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED) dalam memproduksi BBM Ron 115 yang diberi nama Bensa.
Rencananya Bensa akan diproduksi mencapai 238,5 kilo liter (kl) per hari di mana proses pembuatannya akan dibangun di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Sedangkan kedepannya menurut Arifin Tasrif selaku Menteri ESDM, Bensa akan segera diproduksi sebagai pilot project dengan kapasitas 1.000 L per harinya.
“Dalam pilot project ini sudah bisa dihasilkan juga bahan bakar Bensa yang pada saat katalisnya masih segar bisa menghasilkan bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) 115,” terang Arifin.
Arifin menjelaskan jika Bensa tak hanya dengan kualitas peforma yang lebih bagus dari Pertamax Turbo, namun juga memiliki emisi gas buang yang ramah lingkungan.
Tentunya dengan Ron 115 yang dimiliki oleh Bensa akan dapat digunakan pada hampir semua kendaraan serta mampu meningkatkan peforma mesin dengan signifikan.
BACA JUGA:Fantastis! Militer Indonesia Menjadi Yang Terkuat di Kawasan ASEAN
Masih dengan Arifin, konsep project ini telah tepat, tinggal bagaimana kita membuat langkah yang tepat sehingga Bensa dapat memenuhi perhitungan dalam skala ekomoni yang tepat.
Pengembangan Bensa ini juga akan mengiringi program pemerintah dalam mencapai kemandirian energi dengan mengurangi impor, baik Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun LPG.
Arifin juga menambahkan, meskipun masih dalam bentuk pilot project namun Bensa sangatlah penting karena akan menjadi parameter penting menuju skala yang lebih besar agar dapat mengurangi impor BBM.
Perjalanan Bensa masih sangat panjang, mulai dari skala laboratorium, dari pilot plant hingga masuk dalam skala industry untukmasuk ke ranah komersial.
Bahan bakar dari minyak sawit bukan hanya Bensa, namun pemerintah telah mengembangkan bahan bakar minyak dengan menggunakan minyak sawit, diantaranya BBM solar B20, B30 bahkan telah melakukan riset B40 hingga B50. (jun)