Sedangkan telur yang dibanderol Rp24ribu/kg atau Rp22ribu/kg dengan pembayaran menggunakan QRIS dari harga pasar saat ini RP27.500/kg.
"Dalam pasar murah kali ini, stok tidak terbatas, kecuali telur yang dibatasi 100kg saja dengan subsidi dari TPID dan BJB," terangnya.
Hestu menambahkan Kota Cirebon mencatatkan realisasi inflasi sebesar 4,86% (yoy) pada tahun 2022. Realisasi ini merupakan yang terendah di antara tujuh kota/kabupaten IHK Jawa Barat lainnya.
BACA JUGA:PERKENALKAN, Ini Dia Tim Khusus Pemburu Knalpot Bising Polresta Cirebon,
BACA JUGA:TEROR Kera Liar di Sumber Bikin Pegawai Dinkes Ketar-ketir, Diduga dari Plangon
Sepanjang tahun 2022, inflasi kelompok makanan bergejolak (volatile food) dan harga diatur pemerintah (administered prices) menjadi kelompok yang persisten menyumbang inflasi.
"Rendahnya inflasi Kota Cirebon didukung oleh sinergi dan kolaborasi berbagai pihak dalam wadah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) khususnya melalui implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)," tukasnya.
Sementara itu, Awan salah satu warga Petratean Kota Cirebon menuturkan turut terbantu dengan hadirnya pasar murah.
Biasanya ia memenuhi kebutuhannya di Pasar Jagastru karena menrutnya harga komoditas di pasar tersebut lebih murah.
Namun untuk kebutuhan sehari-hari yang jumlah pembeliannya tak banyak ia biasanya berbelanja di pasar Kanoman dengan pengeluaran lebih besar karena harga yang dibanderol lebih mahal.
"Saat mau belanja saya melihat ada pasa murah, jadi saya beli di sini, harganya jauh lebih murah, jadi bisa membeli yang lain. Tadinya hanya beli beras, tapi jadi bisa beli bawang merah, dan cabai merah," tukasnya.