"Jadi, jika seseorang terserang asam urat tinggi, bisa disebabkan karena asupan asam urat yang berlebihan dan gagalnya fungsi ginjal," ungkapnya.
Selain itu, menurut Dr Richard, faktor genetika seseorang bisa mempengaruhi serangan asam urat.
Jika di keluarganya memiliki riwayat penyakit asam urat, bisa dipastikan fungsi metabolisme untuk mencerna asam urat tidak sebaik tubuh manusia yang lain pada umumnya.
BACA JUGA:Tanpa Disadari, Kebiasaan Sepele Ini Bisa Jadi Pemicu Asam Urat
BACA JUGA:8 Jenis Makanan Minumam Pemicu Asam Urat, Salah Satunya Mungkin Kegemaran Anda
BACA JUGA:6 Cara Menangkal Asam Urat Tanpa Obat, Bisa Dilakukan Sendiri di Rumah
Diterangkan Dr Richard, seseorang yang mengalami pegal di beberapa bagian tubuh, bukan merupakan serangan asam urat.
"Ada anggapan leher tegang, badan pegal dan nyeri itu asam urat, padahal itu tidak benar," terangnya.
Karena menurutnya, serangan asam urat memiliki gejala yang khas, diantaranya nyeri hebat di bagian persendian.
"Gejala serangan asam urat itu khas, sendi yang terkena akan bengkak, merah dan susah untuk digerakkan," katanya.
BACA JUGA:Tren Busana Pengantin 2023, Khas dengan Warna Soft
BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, Polresta Cirebon Silaturahmi dengan Sejumlah Elemen, Berikut Hasilnya
BACA JUGA:Tol Cisumdawu Segera Dibuka, Ciayumajakuning Mau Bagaimana? Simak Komentar Ketua GAPITT
Namun, Dr Richard tidak mengelak dengan anggapan seseorang mengalami gejala pegal dan tegang di bagian leher, sering disebut asam urat.
"Karena makanan yang bisa menyebabkan asam urat, memiliki kandungan kolesterol yang tinggi, tetapi itu bukan gejala asam urat," pungkasnya.*