CIREBON, RADARCIREBON.COM - Januari 2023 lalu, Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 1,17 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,61.
Dari 7 kota pantauan IHK di Provinsi Jawa Barat, semua kota mengalami inflasi, termasuk Kota Cirebon.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cirebon sebesar 1,17 persen dengan IHK 111,61.
BACA JUGA:TRAGIS! Nenek Rusiti Hilang Dua Hari, Ditemukan Sudah Meninggal di Sungai Cisanggarung
Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 0,38 persen dengan IHK sebesar 115,87.
Kepala Badan Pusat Statistika (BPS) Kota Cirebon, Joni Kasmuri menuturkan Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
Pada Januari 2023, ada 8 kelompok yang mengalami inflasi, 1 kelompok mengalami deflasi, dan 2 kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks harga.
BACA JUGA:HUT Ke-15, DPC Gerindra Kota Cirebon Gelar Syukuran
Beberapa kelompok yang mengalami inflaasi antara lain Kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada yang mengalami inflasi sebesar
0,56 persen dengan komoditas yang turut memberikan andil inflasi antara rokok kretek, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, dan anggur.
Kelompok pakaian dan alas kaki juga mengalami inflasi sebesar 0,09 persen dengan komoditas yang memberikan andil inflasi adalah sandal kulit pria dan sandal karet wanita.
BACA JUGA:Master Hsing Yun Wafat di Usia 97 Tahun, Guru Besar Budhis Pendiri Fo Guang Shan
Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga mengalami inflasi cukup besar dibandingkan lainnya yakni sebesar 5,03 persen.
"Komoditas yang memberikan andil inflasi yaitu tarif air pam, kontrak rumah, daun pintu, dan semen," terangnya.
Lanjutnya, Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga juga mengalami inflasi sebesar 0,05 persen dengan komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain upah asisten rumah tangga, lampu TL/neon/PL/XL, pembasmi nyamuk cair, pemutih, dan pelicin/pewangi pakaian.