BACA JUGA:Tarif Kosan Per Jam di Sindang Agung Kuningan, Petugas Temukan Kondom dan Minuman Keras
"PT. Reciki sangat memiliki pengalaman tentang hal ini," tutur Iwan.
Direktur PT. Reciki Solusi Indonesia, Bhima Aries Diyanto menuturkan, bahwa teknis penggunaan teknologi ini, yaitu memisahkan sampah yang sebelumnya tercampur, dikelompokkan sesuai karakteristiknya.
Karena menurut Bhima, ketika sampah tersebut bisa dipilah sesuai dengan kebutuhan dari off taker-nya, maka sampah itu berarti bisa dimanfaatkan.
BACA JUGA:Seorang Wanita Tercebur Sumur di Majalengka, Sempat Pamit ke Suami, Dikira Menginap di Rumah Saudara
"Tujuannya, yaitu mewujudkan sirkular ekonomi, mensupport bagi perusahaan daur ulang, terutama plastik."
"Residu plastik, ban, tekstil dan sampah makanan, itu juga akan diproses sesuai spesifikasi yg dibutuhkan," jelas Bhima.
Ia memperkirakan, jika teknologi ini sudah bisa dioperasikan di TPA Kubangdeleg, maka nanti bisa mengolah sampah sebanyak 500 ton sehari. (jun)