CIREBON, RADARCIREBON.COM -Mengajarkan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) cara menyelamatkan diri saat menghadapi bencana gempa bumi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon melakukan simulasi penyelamatan bencana gempa bumi di SD Negeri 1, 2, 3, 4 dan 5 Pulasaren, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon.
Simulasi tersebut diikuti seluruh pelajar di sekolah tersebut, Jumat (17/3/2023). Dalam simulasi itu, para siswa diajarkan cara berlindung dan mencari titik kumpul jika terjadi bencana gempa bumi.
“Sebelum simulasi, kami sosialisasi kepada seluruh siswa. Kemudian dipraktikan dengan didampingi personel BPBD Kota Cirebon,"ungkap Kepala BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo kepada radarcirebon.com.
Menurut Andi, bencana gempa bumi tidak bisa diprediksi. Oleh sebab itu, perlu ada upaya penyelamatan kepada diri sendiri, sebelum personel BPBD datang. Dengan demikian, korban bencana gempa bumi bisa diminimalisir.
BACA JUGA:PENGUMUMAN Akhir Pekan, Harga Emas Hari Ini Ada yang Naik Sebelas Ribu Rupiah per Gram
BACA JUGA:Wahyudi:Pemuda ICMI Kawal Pembangunan Cirebon dengan Sains
“Melindungi diri sendiri dan mencari tempat berlindung sangat penting saat terjadi bencana gempa bumi,"ujarnya.
Bukan hanya simulasi bencana gempa bumi, Andi menuturkan, BPBD Kota Cirebon juga mengedukasi pelajar SD untuk menjaga lingkungan sekitar. Karena dampak kerusakan alam berawal dari ulah tangan manusia yang kurang peduli terhadap lingkungan.
“Kami ingatkan tidak membuang sampah sembarangan dan menanam pohon di lingkungan sekitar,”tuturnya.
Di tempat yang sama, Koordinator SDN 1, 2, 3, 4 dan 5 Pulasaren, Siti Arfiah menjelaskan, peserta didik sudah mempelajari simulasi bencana gempa bumi, namun hanya sebatas teori.
BACA JUGA:Mabes Polri Ingatkan Jajarannya: Jangan Bergaya Hidup Mewah Didepan Publik
BACA JUGA:HARI YANG ANEH DI JOGJA: Panas Pol, Sore Hujan Petir, Malam Gempa
"Kali ini, pelajar mempraktikan langsung bagaimana menghadapi bencana dan cara menyelamatkan diri. Siswa siswi sangat antusias ikut simulasi penyelamatan dari bencana gempa bumi. Mereka juga diajarkan tidak panik saat terjadi bencana gempa bumi,”jelasnya.
Siti menyebutkan, sebanyak 772 siswa terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 mengikuti simulasi secara bertahap menyesuaikan waktu kegiatan pembelajaran.
“Karena jumlahnya banyak, jadi siswa siswi mengikuti simulasi secara bergantian. Luar biasa antusiasme mereka, satu persatu tahapan mereka lalui dengan baik,"sebutnya. (rdh)
BACA JUGA:Mantap! 13 Kota dan Kabupaten di Jawa Barat Dapat Penghargaan Universal Health Care
BACA JUGA:Myanmar Diduga Tutup Akses Pangan, Transaksi Keuangan dan Informasi Bagi Warga Sipilnya, Ada Apa?