Detik-detik Pabrik Penggilingan Padi di Kuningan Ambruk Setelah 2 Kali Dihantam Banjir

Senin 03-04-2023,05:00 WIB
Reporter : Tatang Rusmanta
Editor : Tatang Rusmanta

BACA JUGA:Longsor di Kabupaten Kuningan, 3 Desa di Kecamatan Ciniru, Akses Jalan Tertimbun Tanah

BACA JUGA:Rapat Konsolidasi Pemenangan di Cirebon, NasDem Jawa Barat Tegas Soal Walikota, Saan Mustopa: Sudah Pasti!

Dari hasil pantauan di lokasi, keberadaan pabrik di tepi sungai sangat menbahayakan. Apalagi letaknya tepat di bibir sungai.

"Tembok penahan tebingnya longsor ke sungai dalam kejadian yang pertama itu. Sehingga ini sangat membahayakan jika pabrik terus beroperasi," kata Ibe, Minggu malam 2 April 2023.

Setelah melakukan penelitian di lokasi, akhirnta BPBD Kuningan menyarankan kepada pemilik pabrik untuk menutupnya. 

Sebab dikhawatirkan jika terus beroperasi, getaran dari suara yang dihasilkan mesin tersebut akan mengganggu struktur tanah.

"Ya kami menyarankan kepada pemiliknya untuk ditutup. Dan saran kami dipenuhi pemilik pabrik," tutur Ibe.

Namun beberapa bulan usai kejadian pertama, Minggu 2 April 2023, Sungai Cipedak kembali banjir.

BACA JUGA:Pencurian Sepeda Motor di Perumnas Cirebon, Aksi Pelaku Terekam CCTV

BACA JUGA:85 Aplikasi Pinjol Ilegal yang Dilarang oleh OJK April 2023, Berikut Ini Daftarnya

Derasnya air yang menerjang bibir sungai membuar bangunan pabrik kembali ambrol. Dinding bangun tergerus dan masuk ke dalam sungai. Tebing sungai juga merosot ke bawah.

"Tadi kami sudah ke lokasi melakukan pengecekan kembali ke lapangan. Kondisi pabrik saat kejadian memang dalam kondisi kosong alias tak beroperasi," terang Ibe.

Menurut Ibe, dalam kejadian ini tidak ada korban karena tidak digunakan lagi. Letak bangunan pabrik yang berada tepat di bibir tebing sungai juga sangat membahayakan keselamatan. 

Sungai Cipedak sendiri kerap meluap terutama ketika turun hujan deras selama berjam-jam.

 "Untuk sungai, wewenangnya ada di BBWS. Kami juga memberikan imbauan kepada seluruh warga untuk tidak mendirikan bangunan di pinggir sungai karena membahayakan keselamatan," pungkas mantan Camat Subang, Kabupaten Kuningan tersebut. (Agus)

Kategori :