
Diketahui, melalui keterangan kepolisian, dosen CR ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tergantung di kamar apartemen pada pukul 22.30 WIB, tepatnya 30 menit sebelum Jajang mendapatkan kabar hilangnya sang dosen.
Misteriusnya, pesan-pesan yang sudah dikirim oleh mahasiswa kepada CR itu, selama satu pekan menampilkan ceklis satu, yang artinya pada aplikasi Whatsapp pesan tersebut belum bisa masuk sebab tak terhubung akses internet.
Tetapi pada saat dosen CR ditemukan sudah tak bernyawa oleh kepolisian di apartemen, Whatsapp korban justru menampilkan ceklis dua yang seharusnya tak ada seorangpun bisa memakai gawai sang dosen.
“Pas waktu saya tanya kabar di malem itu, pesannya langsung ceklis dua. Waktu pagi-paginya informasi lanjutnya dapet kabar ditemukan meninggal dunia. Jujur sangat terpukul dengan informasi tersebut, seakan bangun tidur langsung dipukul,” papar Jajang yang matanya terlihat berkaca menahan sedih.
“Komunikasi saya terakhir bertemu dengan beliau masih di bulan Maret, sekitar tanggal 6. Waktu seminggu gak ada kabar itu, memang sempet ramai di kalangan mahasiswa, mempertanyakan kabar beliau kemana,” tukasnya.
Head of Public Relation Unibi, Antonius Bimo Rentor menuturkan, pihaknya beserta seluruh mahasiswa terutama Prodi Informatika turut berbela sungkawa atas meninggalnya dosen CR yang diduga bunuh bunuh diri di apartemen.
“Almarhumah sudah lebih dari satu tahun menjadi dosen di sini,” imbuh Bimo kepada Jabar Ekspres.
Dia mengaku, untuk keseharian korban, yang bersangkutan tergolong aktif dalam menjalani profesinya sebagai dosen.
“Beliau sangat aktif membantu kemajuan kampus. Aktif tidak hanya sebagai dosen, tapi juga sebgai panitia kegiatan dan lain-lain,” jelas Bimo.
Melalui informasi lapangan, dosen CR tergolong sosok dosen yang baik dan ramah. Sebelum ditemukan meninggal dunia di apartemen, menurut kerabat korban yang enggan disebutkan namanya, yang bersangkutan tidak menunjukkan sikap atau hal janggal.
Bimo pun menyampaikan, dalam profesinya sebagai pengajar di kampus Unibi, yang bersangkutan sempat membantu kegiatan di universitas.
“Sebelum dinyatakn hilang, almarhumah masih membantu fakultas dengan mengikuti kegiatan pengembangan fakultas,” ucapnya.
“Dalam satu pekan ke belakang, almarhumah tidak ada curhat atau sejenisnya dengan pihak kampus,” tutup Bimo.
Sementara itu, Kapolsek Cibeunying Kidul, Kompol Aries Riyanto mengungkapkan, dosen CR ditemukan tewas dengan kondisi gantung diri.
“Awal mula adanya laporan terhadap securrity dari Penghuni bahwa adanya bau menyengat seperti bau Bangkai di Coridor Jona A Lantai 8 (apartemen),” ungkapnya.
Aries melanjutkan, usai adanya laporan, pihak apartemen memeriksa dan dilakukan pengecekan sumber dari bau menyengat tersebut.